Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Ketika Ananda Mencoret-coret, Dibiarkan ataukah Dilarang?

1 Mei 2023   10:23 Diperbarui: 1 Mei 2023   13:52 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuannya tidak lain adalah untuk memberikan suasana menyenangkan dan membuat ananda mampu untuk belajar dan memecahkan masalahnya sendiri secara mandiri (problem solving)

CORETAN YANG BERNAMA DAN MEMPERKENALKANNYA

Pada tahap ini ananda sudah mulai berandai-andai bahwa ananda telah menggambar atau membentuk sesuatu. Ia mulai mengungkapkan bahwa 'Ini kucingku!' pada coretan yang dibuatnya. Ada usaha yang maksimal yang akan ananda lakukan sebagai cara untuk memberikan pengertian kepada lingkungannya. 

Tahap ini menunjukkan anak dapat bermain dengan benda-benda secara simbolis. Dan itu sama saja dengan berpura-pura sebuah balok adalah sebuah mobil, sebuah kertas adalah uang, sebuah garis adalah gelombang laut dan lain sebagainya. 

Mereka bahkan mungkin akan menamai gambar itu dengan banyak hal berbeda. Namun hal ini bukanlah tidak konsistenan dari ananda. Ini adalah upaya bagaimana ia dapat menggambar dan membuat coretan sesuai dengan apa yang ada di benaknya untuk dituangkan di atas kertas atau media lainnya.

Hal yang ayah-bunda harus ingat adalah bahwa semua anak berkembang melalui berbagai tahap mencoret-coret dengan kecepatan berbeda seperti kebanyakan hal, jadi tidak perlu membandingkan dengan teman sebaya atau saudara mereka. Mengapa? 

Karena pada kenyataannya terdapat pula seniman dewasa yang menggunakan coretan dalam seni mereka. 

Dan tidak semua seniman dapat menggambar seragam pada objek yang sama di antara mereka karena memiliki kekhasannya masing-masing. Jadi siapa bilang mencoret-coret itu harus dilarang? Semoga bermanfaat ya ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun