Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Emosi Ananda Mengendalikan Ayah-Bunda dengan Cara Tidak Sehat? Yuk Cari Solusinya

6 April 2023   23:15 Diperbarui: 8 April 2023   17:00 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dok Pribadi
Dok Pribadi

1. Sebagai seorang anak, harus menahan amarah dengan baik. Perannya adalah menjadi gadis yang manis dan cantik dan tidak pernah boleh marah sehingga bisa membuat iri ketika melihat ananda begitu bebas untuk mengekspresikan diri mereka.

2. Kemarahan datang begitu alami bagi mereka dan terkadang ayah-bunda mengagumi kemampuan mereka untuk menyesuaikan diri dengan kemarahan. Mereka tidak takut dengan kemarahan yang mereka rasakan dan lepaskan. Karena kemarahan yang ditekan, mengalami kesulitan untuk mengetahui seperti apa rasanya kemarahan dan harus memahami dengan sangat lambat untuk menghubungkan dan menyelaraskan dengan perasaan marah pada diri sendiri.

3. Respons sistem saraf ananda diizinkan untuk diaktifkan dan dilepaskan sementara batasan sehat dipegang oleh orang tua mereka. 

Ayah-bunda sering bertanya-tanya akan seperti apa ayah-bunda ketika kecil lalu sekarang sebagai orang dewasa jika orang tua dari ayah-bunda memiliki kesadaran sistem saraf dan telah membantu ayah-bunda ketika diaktifkan.

4. Ayah-bunda selalu memikirkan saat-saat ketika ayah-bunda tidak boleh marah dan orang-orang memanfaatkan ayah-bunda karena tidak memiliki batasan. 

Lalu saat melihat ananda kini begitu otentik dalam ekspresi kemarahan yang sehat membuat ayah-bunda merasa yakin bahwa mereka akan memiliki batasan yang baik dalam hidup mereka.

5. Salah satu orang tua dari kedua orang tua ayah -bunda pernah sangat marah dan kemudian ayah- bunda belajar takut akan kemarahan. 

Ayah-bunda dapat mengamati diri ayah-bunda yang selalu ingin melarikan diri atau membeku ketika anak-anak marah tetapi pada saat yang sama ayah-bunda juga dapat mengakui bahwa ayah-bunda baik-baik saja dan kemarahan ananda sah dan tidak menakutkan.

6. Orang tua dari ayah-bunda tidak pernah menunjukkan kemarahan sehingga ketika ananda marah, ayah-bunda terpaksa menantang keyakinan yang membatasi bahwa 'anak tidak boleh marah".

7. Satu-satunya kemarahan yang ayah-bunda pelajari adalah ledakan, menakutkan, tidak aman. Jadi kemarahan yang aman adalah sesuatu yang harus ayah-bunda pelajari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun