Terkadang tanpa disadari ayah-bunda merasa begitu emosional melihat ananda yang menunjukkan perilaku yang tidak sesuai keinginan ayah -bunda seperti melawan, menangis berkepanjangan dengan agresif, atau bahkan memukul?Â
Duh rasanya ingin ikut marah ya ayah-bunda jika perasan kita pun sedang tidak baik-baik saja.Â
Namun kita juga perlu mengingat bahwa anak adalah cerminan dari kedua orang tuanya. Jika kita juga tersulut oleh perilaku ananda yang tidak sejalan dengan keinginan kita atau sedang tantrum, maka ananda biasanya akan ikut meniru apa yang ayah-bunda lakukan loh ayah-bunda. Mengapa?Â
Karena hal ini dilakukan ananda agar ananda juga bisa terlibat dalam komunikasi yang setara dengan kedua orang tuanya.Â
Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan selaku orang tua pada saat-saat seperti ini? Pergi meninggalkan mereka yang sedang menunjukkan perilaku memberontaknya, atau menenangkannya dengan banyak mengajaknya dan membujuknya agar menghentikan perilakunya?
Saat ananda benar-benar sedang memancing emosi kita, kondisi ini sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi di masa pertumbuhan ananda, khususnya ananda yang usianya di bawah lima tahun.Â
Dan ini pemicunya biasanya adalah hal-hal sederhana di mana ananda belum memiliki kecakapan dalam mengungkapkannya seperti sedang merasa lelah, lapar, merasa tidak nyaman, atau karena mereka tidak bisa mendapatkan sesuatu yang diinginkan.Â
Karenanya hadir saat -saat ananda sedang menunjukkan perilakunya merupakan sebuah hal yang penting untuk pembelajaran mereka ya ayah-bunda.
Mengapa tetap hadir itu penting?
Saat kita terpicu oleh perilaku anak kita, kita mudah lupa untuk tetap hadir. Tetap hadir penting bagi kita sebagai orang tua karena memungkinkan kita untuk sepenuhnya merasakan, memproses, dan belajar dari pemicu pengasuhan kita. Dan itu penting bagi ananda karena memperkuat koneksi dan mencontohkan keterampilan mencontoh yang baik.