Lalu bagaimanakah cara mengetahui apakah ayah-bunda benar-benar hadir?
Ya tentu saja dengan tetap membersamai ananda saat ananda benar-benar menunjukkan perilaku tantrum atau memberontaknya.Â
Jangan pernah meninggalkan ananda apalagi di keramaian pada kondisi ini hanya karena ayah-bunda memiliki sesuatu urusan yang lain karena tentunya akan membahayakan ananda juga ayah-bunda.Â
Untuk mengetahui bahwa ayah-bunda benar-benar hadir saat ananda menunjukkan perilakunya, maka ayah-bunda dapat mengikuti petunjuk di bawah ini.
1. Ayah-bunda mampu mengalihkan perhatian atau memisahkan diri dari fokus menggunakan ponsel ayah-bunda.Â
Saat ananda membutuhkan ayah-bunda, maka ponsel bukanlah prioritas ayah-bunda lagi. Meski ayah-bunda tidak melakukan apa pun di hadapan ananda, paling tidak ayah-bunda tidak melulu menatap ponsel ayah-bunda (menggulir ponsel ayah-bunda).
2. Adanya kekhawatiran saat ayah-bunda berpikir, "anak saya akan selalu bertingkah seperti ini". Pada momen seperti ini tentunya ayah-bunda akan mencari cara menghentikan perilaku buruk ananda berlanjut sampai ananda besar kelak.
3. Adanya  kekhawatiran dari ayah-bunda tentang bagaimana hal ini akan memengaruhi rencana ayah-bunda yang terlambat. Sebagai orang tua tentunya ayah-bunda memiliki target tertentu dalam pencapaian perkembangan untuk ananda. Sehingga ketika ananda tetap berperilaku yang belum menunjukkan kemajuan pada usianya ayah-bunda merasa khawatir ini akan menghambat kelak ananda saat ia masuk sekolah misalnya.
4. Menghindari apa yang kira-kira akan menjadi pemicu ananda menunjukkan perilaku tantrum (lebih lama dari yang ayah-bunda butuhkan untuk mendapatkan kembali ketenangan ayah-bunda).Â
Kekhawatiran ini melatih ayah-bunda untuk bertindak preventif agar ananda tidak menjadi tantrum. Padahal ini merupakan langkah baik loh ayah-bunda, karena bisa menjadi cara ananda dalam melakukan observasi.Â