Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Fungsi Eksekutif dalam Pembelajaran Berbasis Bermain untuk Anak Usia Dini

15 Maret 2023   22:04 Diperbarui: 15 Maret 2023   22:15 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayah -- bunda pastilah menginginkan untuk memiliki anak yang dapat berpikir kritis, membuat rencana, fokus, mengingat perintah dan mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus bukan? Nah untuk dapat memiliki keterampilan tersebut, maka diperlukan fungsi eksekutif yang merupakan bagian dari fungsi kognitif. Lalu apa yang dimaksud dengan fungsi eksekutif? Yuk ayah-bunda kita telusuri fungsi ini agar perkembangan Ananda bisa dengan maksimal diperoleh dalam usaha untuk menghadapi dunianya di masa depan.

Fungsi eksekutif memiliki peran besar dalam perkembangan dan segala aspek kehidupan anak. Kemampuan ini tidak dapat langsung dimiliki oleh anak saat lahir, tapi setiap anak memiliki potensi untuk menguasainya dengan dukungan dari lingkungan dan pola asuh orang tua. Fungsi eksekutif adalah seperangkat keterampilan mental yang memungkinkan kita merencanakan, mengatur, memprioritaskan, memperhatikan, mengingat detail, dan mengatur waktu dan ruang secara efektif.

Fungsi eksekutif penting karena Anak-anak dengan keterampilan fungsi eksekutif yang kuat lebih siap untuk mengatur emosi, kontrol, impuls, dan terlibat dalam perilaku yang diarahkan pada tujuan (semua hal yang akan mereka butuhkan di kemudian hari).

Dilansir dari Center on the developing child Harvard University, Kemampuan ini juga dikenal sebagai sistem manajemen otak, dan melibatkan tiga fungsi utama otak, yaitu :

  • Memori kerja (Working memory), yang berfungsi untuk mengingat dan menggunakan informasi dalam jangka pendek.
  • Kemampuan berpikir fleksibel  (Cognitive flexibility): yaitu sebuah kemampuan yang berfungsi untuk mempertahankan perhatian sesuai dengan kondisi,atau menggunakan aturan berbeda pada situasi yang berbeda pula.
  • Kendali diri (self-control) yang berfungsi untuk menentukan prioritas serta menahan diri dari tindakan atau respon impulsive.

Fungsi eksekutif seperti konduktor orkestra. Sama seperti konduktor yang perlu mengoordinasikan instrumen yang berbeda untuk menciptakan musik yang indah, fungsi eksekutif otak kita perlu mengoordinasikan proses mental yang berbeda untuk mencapai tujuan kita dan menyelesaikan masalah secara efektif.

Fungsi eksekutif dikembangkan dengan membiarkan anak bermain. Melalui bermain, anak-anak kecil dapat mengembangkan dan memperkuat keterampilan pemecahan masalah, perencanaan, dan pengambilan keputusan mereka. Bermain mendorong anak-anak untuk menggunakan kreativitas dan imajinasi mereka, yang membantu dalam mengembangkan fleksibilitas kognitif dan memori kerja.

Beberapa cara fungsi eksekutif dapat dikembangkan melalui permainan-permainan sebagai berikut:

1. PERMAINAN IMAJINATIF. 

Bermain pura-pura memungkinkan anak-anak untuk melatih keterampilan perencanaan, pengorganisasian, dan pemecahan masalah saat mereka membuat dan memerankan skenario. Bermain imajinatif ini bisa dilakukan dengan memberi mereka sebuah telpon mainan misalnya, atau dapur-dapuran dimana mereka bisa melakukan kegiatan memasak dan menyiapkan makanan.

2. MEMBANGUN DENGAN BLOK

Puzzle atau balok adalah sebuah permainan yang biasanya sangat mengasikkan bagi anak-anak dimana mereka akan berfokus pada benda-benda kecil yang dapat membentuk sesuatu. Membangun struktur dengan balok membantu anak-anak mengembangkan keterampilan kesadaran spasial, perencanaan, dan organisasi.

3. BERDANDAN DAN BERMAIN PERAN

Berdandan dan bermain peran mendorong anak-anak untuk melatih empati, keterampilan sosial, dan fleksibilitas kognitif. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan memperoleh banyak manfaat. Mulai dari mengasah kreativitas, meningkatkan kemampuan berbahasa, hingga memperkuat kemampuan social. Bermain peran tentu saja dapat membantu tumbuh kembang Ananda.

4. BERMAIN DI LUAR

Bermain di luar memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan motorik, kontrol impuls, dan fleksibilitas kognitif.

5. GAMES 

Anak-anak tidak mungkin bisa dipisahkan dengan bermain, karena dengan permainan itulah masa tumbuh kembang anak dimulai.  Bermain game membantu anak-anak mengembangkan kontrol impuls, perencanaan, dan keterampilan membuat keputusan. Permainan dapat mencakup permainan kelompok besar dan kecil, kartu, atau permainan papan.

6. ALAT MUSIK

Musik dapat berperan dalam menumbuhkan kecerdasan dan meningkatkan memori anak, hal ini karena saat mendengarkan music, sel-sel otak anak lebih aktif bekerja. Memainkan alat music dapat melatih kemampuan motoric dan sensitivitas telinga anak untuk mengembangkankoordinasi antara berbagai macam inderanya. Memainkan alat musik membantu anak-anak mengembangkan memori kerja dan keterampilan fokus.

7. PLAYDOUGH : Bermain dengan playdough memungkinkan anak mengembangkan keterampilan motorik halus dan meningkatkan fokus. Penggunaan media playdough dapat membantu anak melatih keterampilan motoric halus dengan tangan ketika anak membuat sesuatu dengan playdough dan meremas-remasnya. Berdasarkan hasil penelitian juga ditemukan bahwa permainan eksplorasi playdough dapat meningkatkan kognitif anak usia 4- 5 tahun.

8. BERCERITA

Bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar dengan cerita. Melalui bercerita, anak akan mendapat pengalaman serta pengetahuan yang disampaikan melalui cerita lisan. Menceritakan dan membuat cerita membantu anak-anak melatih keterampilan bahasa, memori kerja, dan keterampilan organisasi.

Lalu pertanyaannya, bagaimanakah agar fungsi eksekutif anak dapat bekerja secara optimal? Yang pertama tentu saja dibutuhkan asupan nutrisi bergizi seimbang yang baik untuk Ananda. Apabila Ananda mengalami malnutrisi atau nutrisi yang tidak baik, tentu saja hal ini akan berpengaruh terhadap penurunan kemampuan belajar anak. 

Ada banyak nutrisi yang bisa ayah-bunda berikan kepada Ananda dalam rangka pertumbuhan dan perkembangan kemampuan kerja otak anak menjadi lebih baik seperti vitamin, makan-makanan bergizi yang tidak hanya sayur-mayur dan lauk pauk, tetapi juga buah-buahan, susu dan yang lainnya yang harus diperhatikan.

Nah inilah yang harus ayah-bunda perhatikan tentang kemampuan eksekutif dalam permainan bersama anak. Peran ayah-bunda dalam memperhatikan tumbuh kembang mereka melalui kegiatan bermain seperti yang telah disebutkan diatas adalah penting dalam menentukan keberhasilan jangka panjang seorang anak dalam menapaki tahapan-tahapan kehidupannya. 

Oleh sebab itu pula bagi para pendidik, guru, dan orang tua anak usia dini penting untuk memperhatikan perkembangan kemampuan regulasi anak melalui pembelajaran dengan berbasis bermain.

Semoga bermanfaat yaa ayah-bunda....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun