Ini adalah cara mereka memasukkan dunia imajinatif mereka ke dalam realitas mereka. Pikiran anak-anak secara alami imajinatif dan seringkali berada di garis antara kenyataan dan fantasi yang bisa sedikit kabur.
5. Untuk membuat seseorang bahagia / menghindari menyakiti perasaan seseorang dan Untuk melindungi orang dewasa atau anak lain yang meminta mereka berbohong.Â
Ini merupakan (white lies) yang mereka lakukan untuk menghindari menyakiti perasaan orang lain.
Apakah anak yang suka berbohong itu jahat?
Tentu saja jawabannya adalah Tidak.  Anak-anak pada umumnya tidak berbohong dengan jahat. Dilansir dari Raising Children, anak pada umumnya sudah mulai mengerti berbohong dan melakukannya sejak usia dini, yaitu sekitar usia 3 tahun. Pada usia tersebut, anak mulai memahami bahwa ia bisa menyembunyikan sesuatu dari orang lain dengan cara berbohong. Anak biasanya akan lebih suka berbohong saat memasuki usia 4-6 tahun. Di usia ini bahkan juga sudah bisa berkata bohong yang disertai dengan Bahasa tubuh tertentu agar lebih meyakinkan, mulai dari  ekspresi wajah hingga nada suaranya. Seiring dengan bertambahnya usia anak, mereka akan terus belajar untuk berbohong dengan lebih baik tanpa ketahuan.
Namun satu hal yang patut diingat adalah bahwa satu kebohongan bukanlah tanda bahwa anak Anda akan menjadi orang yang tidak jujur hingga besar nanti. Mereka masih belajar tentang kebenaran dan bagaimana kebohongan bekerja. Mereka tidak akan selalu melakukannya dengan benar. Penting bagi mereka untuk mengetahui bahwa tidak apa-apa terjebak dalam kebohongan, yang penting adalah mengatakan yang sebenarnya, pada akhirnya. Juga, tampaknya tidak adil untuk mencoba dan menegakkan semacam kode moral yang sewenang-wenang yang bahkan tidak dapat diikuti oleh orang dewasa yang mengkhotbahkannya. Ayah-bunda pasti bisa mendeteksi dengan cepat bagaimana kebohongan secara massive dilakukan oleh Ananda. Â Jika kebohongan terus menerus kerap dilakukan oleh anak, sebaiknya ayah-bunda tahu dan lakukan cara dalam mengatasi anak yang suka berbohong
Cerminan...
Kebanyakan orang dapat melihat banyak alasan mengapa anak-anak berbohong, dan mengingat saat-saat dalam hidup mereka sendiri ketika berbohong karena suatu alasan. Berbohong adalah strategi sosial adaptif yang digunakan untuk menavigasi dan mengendalikan situasi di mana kebenaran mungkin tidak menghasilkan hasil yang positif. Cinta dan penerimaan tanpa syarat menghilangkan kebutuhan untuk berbohong, dalam banyak kasus, menghasilkan lebih sedikit kebohongan.
Ketika ayah-bunda mengira ananda mungkin berbohong...
1. Sebaiknya jangan mengaturnya untuk berbohong dengan bertanya "apakah Anda melakukan ini?".Â
Karena sebenarnya ayah-bunda telah mengetahui mereka melakukannya. Sebagai gantinya, ayah-bunda dapat mengatakan, "Hei, bunda lihat loh kamu memakan kue terakhir. Padahal kan kue itu rencananya akan diberikan kepada Anna, karena dia tidak mendapatkannya sore ini. Mungkin akan sangat membantu jika bunda menyimpannya di tempat yang aman untuk Anna. Sangat sulit untuk memandang kue yang enak dan tidak memakannya. Lain kali kita akan membuat rencana bersama untuk menjaga kue Anna tetap aman. Sekarang, apa yang akan kita lakukan tentang suguhan untuk Anna?"