Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Cara Terbaik Menghadapi Anak yang Suka Berbohong agar Berhenti Berbohong

8 Maret 2023   20:56 Diperbarui: 8 Maret 2023   21:00 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suka terkejut ya ayah-bunda jika mendengar atau mendapati seseorang yang suka berbohong dan tertangkap mengucapkan kebohongan dihadapan kita. Apalagi jika yang berbohong itu adalah Ananda kita sendiri dirumah.

Berbohong memang merupakan suatu perbuatan buruk yang nyata-nyata harus dihindari dalam kondisi apapun. Karena berbohong sama sekali bukan merupakan nilai baik yang harus ada dalam kehidupan dan keseharian kita. Berbohong juga nantinya cenderung akan menjerumuskan anak-anak pada perilaku buruk lainnya. Karenanya hal ini haruslah dihindari mengingat berbohong adalah perilaku buruk.

Cara terbaik untuk mendorong seorang anak agar berhenti berbohong adalah dengan membantu mereka memahami bahwa apa yang dilakukan hanya jika mereka memang perlu melakukannya. Ada beberapa alasan yang menyebabkan mengapa seorang anak suka berbohong. Berikut Alasan diantaranya mengapa anak suka berbohong:

1. Agar terhindar dari masalah.

Menutupi sesuatu agar tidak kena marah atau diomeli oleh orang tua adalah salah satu alasan mengapa anak suka berbohong. Naluriahnya, anak-anak senang melakukan trial and error. Hanya saja mereka suka kebablasan melakukannya. Contohnya saja pada sebuah video dimana ada seorang kakak yang bermain bersama adiknya dan menemukan sebotol bedak yang kemudian mereka mainkan bersama sehingga mengotori seluruh ruangan. Ketika ayah atau bundanya datang, sang kakak akan berbohong bahwa bukan dia yang melakukannya. Hal ini ia lakukan agar ia terhindar dari masalah atau takut orang tuanya akan menghukumnya.

2. Untuk menyesuaikan diri dengan orang lain atau menghindari ejekan (berbohong tentang harta, minat, pengalaman, dll).

Hal ini  biasanya dilakukan oleh seorang anak agar dapat bercerita lebih seru dari yang lainnya. Keinginan untuk tidak mau dikalahkan oleh orang lain mendorongnya untuk berbohong agar dapat menyesuaikan diri dengan yang lain sehingga ia mendapatkan perhatian atau membuat dirinya terdengar lebih baik

3. Melakukan sesuatu yang dilarang. 

Misalnya dengan berpura-pura sesuatu yang terjadi dalam sebuah cerita adalah nyata. Hal ini dilakukan karena ingin melihat bagaimana ayah-bunda akan merespon terhadap apa yang dikatakan olehnya. Dengan melakukan hal ini maka kemungkinan ia mendapatkan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi.

4. Mereka terkadang berbohong hanya untuk bersenang-senang. 

Ini adalah cara mereka memasukkan dunia imajinatif mereka ke dalam realitas mereka. Pikiran anak-anak secara alami imajinatif dan seringkali berada di garis antara kenyataan dan fantasi yang bisa sedikit kabur.

5. Untuk membuat seseorang bahagia / menghindari menyakiti perasaan seseorang dan Untuk melindungi orang dewasa atau anak lain yang meminta mereka berbohong. 

Ini merupakan (white lies) yang mereka lakukan untuk menghindari menyakiti perasaan orang lain.

Apakah anak yang suka berbohong itu jahat?

Tentu saja jawabannya adalah Tidak.  Anak-anak pada umumnya tidak berbohong dengan jahat. Dilansir dari Raising Children, anak pada umumnya sudah mulai mengerti berbohong dan melakukannya sejak usia dini, yaitu sekitar usia 3 tahun. Pada usia tersebut, anak mulai memahami bahwa ia bisa menyembunyikan sesuatu dari orang lain dengan cara berbohong. Anak biasanya akan lebih suka berbohong saat memasuki usia 4-6 tahun. Di usia ini bahkan juga sudah bisa berkata bohong yang disertai dengan Bahasa tubuh tertentu agar lebih meyakinkan, mulai dari  ekspresi wajah hingga nada suaranya. Seiring dengan bertambahnya usia anak, mereka akan terus belajar untuk berbohong dengan lebih baik tanpa ketahuan.

Namun satu hal yang patut diingat adalah bahwa satu kebohongan bukanlah tanda bahwa anak Anda akan menjadi orang yang tidak jujur hingga besar nanti. Mereka masih belajar tentang kebenaran dan bagaimana kebohongan bekerja. Mereka tidak akan selalu melakukannya dengan benar. Penting bagi mereka untuk mengetahui bahwa tidak apa-apa terjebak dalam kebohongan, yang penting adalah mengatakan yang sebenarnya, pada akhirnya. Juga, tampaknya tidak adil untuk mencoba dan menegakkan semacam kode moral yang sewenang-wenang yang bahkan tidak dapat diikuti oleh orang dewasa yang mengkhotbahkannya. Ayah-bunda pasti bisa mendeteksi dengan cepat bagaimana kebohongan secara massive dilakukan oleh Ananda.  Jika kebohongan terus menerus kerap dilakukan oleh anak, sebaiknya ayah-bunda tahu dan lakukan cara dalam mengatasi anak yang suka berbohong

Cerminan...

Kebanyakan orang dapat melihat banyak alasan mengapa anak-anak berbohong, dan mengingat saat-saat dalam hidup mereka sendiri ketika berbohong karena suatu alasan. Berbohong adalah strategi sosial adaptif yang digunakan untuk menavigasi dan mengendalikan situasi di mana kebenaran mungkin tidak menghasilkan hasil yang positif. Cinta dan penerimaan tanpa syarat menghilangkan kebutuhan untuk berbohong, dalam banyak kasus, menghasilkan lebih sedikit kebohongan.

Ketika ayah-bunda mengira ananda mungkin berbohong...

1. Sebaiknya jangan mengaturnya untuk berbohong dengan bertanya "apakah Anda melakukan ini?". 

Karena sebenarnya ayah-bunda telah mengetahui mereka melakukannya. Sebagai gantinya, ayah-bunda dapat mengatakan, "Hei, bunda lihat loh kamu memakan kue terakhir. Padahal kan kue itu rencananya akan diberikan kepada Anna, karena dia tidak mendapatkannya sore ini. Mungkin akan sangat membantu jika bunda menyimpannya di tempat yang aman untuk Anna. Sangat sulit untuk memandang kue yang enak dan tidak memakannya. Lain kali kita akan membuat rencana bersama untuk menjaga kue Anna tetap aman. Sekarang, apa yang akan kita lakukan tentang suguhan untuk Anna?"

Dengan demikian kita akan mencoba memancing hati dan nuraninya untuk bisa merasakan apa yang telah dilakukannya adalah salah.

2. Apa yang dapat Ayah-bunda katakan ketika ayah-bunda mengetahui ananda berbohong?

Ayah- bunda dapat menggunakan kalimat-kalimat seperti ini :

"Ayah / bunda sangat menyesal kamu tidak merasa cukup aman untuk jujur kepada ayah/ bunda. Apa yang dapat ayah/ bunda lakukan untuk menjadi lebih dapat dipercaya di matamu?"

"Ayah/ bunda sangat senang saat tahu yang sebenarnya sekarang. Jauh lebih mudah untuk mendukung kamu ketika ayah/bunda tahu apa yang terjadi"

"Sepertinya kamu berada dalam posisi yang sulit. Terkadang mengatakan yang sebenarnya sangat sulit. Aku sangat tersanjung kamu bisa mempercayai ayah/ bunda dengan ini".

"Bisakah Ananda memberi tahu ayah/ bunda apa yang terjadi dari sudut pandang Ananda? Pahamilah Kadang-kadang orang melihat sesuatu secara berbeda"

"Imajinasimu sangat jelas! Terkadang ayah/ bunda tidak bisa membedakan mana fantasi dan mana realitas"..

Dari bahasan diatas, semoga dapat membantu memberi jalan keluar dalam menghadapi Ananda yang suka berbohong. Ayah-bunda bisa menarik benang merah dari apa yang dipaparkan diatas ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun