So, ayah-bunda juga perlu memahami bahwa Ananda tentu mengalami suatu perasaan ketika Ananda menunjukkannya kepada ayah-bunda. Sikap bijaksana saat Ananda berlaku tidak tenang atau tidak sopan perlu ditanggapi dengan menunjukkan pula sebuah contoh baik dan ketenangan yang harus ayah-bunda contohkan kepada mereka. Secara sederhananya, ayah-bunda terkadang harus mengeraskan hati untuk tidak mengikuti kekesalan yang juga muncul untuk memberikan pemahaman kepada Ananda dan contoh baik meski hal ini tidaklah mudah.
2. Merasa Kecewa tapi tidak boleh mengeluh
Ungkapan seperti "You get what you get and don't get upset" atau dengan kalimat lain "makanya, kamu sih begitu jadi jangan marah" atau "Itukan mau kamu jadi ya jangan marah" sering kali digunakan untuk menghentikan seorang anak yang mengeluh ketika mereka merasa kecewa dengan sebuah situasi yang tidak mereka inginkan atau diluar prediksinya.Â
Tapi hal ini akan berbeda jadinya jika orang dewasa atau ayah-bunda yang merasa kecewa, malah justru bisa beralih ke teman untuk 'curhat'. Apakah anak-anak dapat melakukannya dengan mudah saat mereka merasa sedang kecewa? Atau justru anak akan mendengarkan semua kekecewaan yang dialami oleh orangtua mereka tanpa pernah orang tuanya mau mendengarkan seluruh curahan hati anak-anaknya saat sedang kecewa dengan menjadikan ungkapan seperti diatas sebagai senjatanya untuk menghentikan anak-anak mengeluhkan sesuatu.
3. Memberikan barang yang sedang mereka miliki karena harus 'Berbagi'
Mengalah dan menahan keinginan selalu ingin diterapkan kepada ananada untuk terciptanya harmonisasi dan kebaikan. Bersikap monopoli dan menguasai bukan merupakan sikap yang baik yang harus dimiliki. Ketika anak-anak sedang bermain atau sedang mendapat 'screen time' kesempatan bermain HP, untuk melatih kedisiplinan Ananda, biasanya orang tua atau ayah-bunda akan menerapkan waktu kepada mereka dengan menyetel 'timer' untuk mengingatkan mereka.Â
Dan ketika waktunya selesai lalu ayah-bunda memintanya untuk dikembalikan, ayah --bunda pasti berharap bahwa Ananda akan segera memenuhi perintah yang ayah-bunda ucapkan. Berbeda halnya jika ini terjadi dengan ayah bunda atau orang dewasa.Â
Jika pasangannya memintanya untuk meminjam pisau yang sedang digunakan untuk memotong sayuran, maka pasti akan dijawab 'ya, nanti... tunggu selesai memotong sayuran dahulu'. Ayah-bunda tentunya mengharapkan Ananda untuk menyerahkan sesuatu yang sedang digunakan di tengah jalan atau malah menyetel timer agar Ananda segera beralih. Apakah ayah-bunda juga senantiasa demikian kepada pasangan ayah-bunda?
Anak-anak selalu diharapkan untuk dapat 'berbagi' barang-barang mereka atas permintaan orang lain atau membunyikan bel yang menandakan interval waktu yang habis dan dianggap sebagai waktu yang 'cukup' untuk selesai bahkan jika itu mengganggu aktivitas anak-anak.
4. Segera berhenti bermain dan selalu mengembalikan barang ketempatnya semula
Seringkali orang tua mengharapkan anak-anaknya untuk selalu membereskan mainan setelah puas bermain. Membersihkan mainan dan tempat bermain setelah selesai atau menjaga kebersihan ruangan merupakan hal yang selalu orang tua tekankan untuk membentuk kedisiplinan anak.Â