Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

5 Tips Mengatasi Konflik Antar Saudara pada Anak-Anak Kita

11 Februari 2023   23:29 Diperbarui: 12 Februari 2023   11:24 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketahuilah bahwa anak-anak membutuhkan bantuan untuk mengomunikasikan apa yang mereka butuhkan dan bagaimana perasaan mereka dengan cara yang sehat. Sehingga mereka tidak terbiasa memelihara dendam diantara mereka karena pastinya akan berdampak dikemudian hari saat mereka dewasa.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

2. Berikan Contoh

Selalu ciptakanlah suasana dan harmoni rumah yang lebih menenangkan untuk ananda di rumah. Menggunakan bahasa yang baik dan gesture yang bisa dipahami dengan baik akan memberikan contoh kepada ananda bagaimana bersikap terbaik baik itu dirumah maupun di luar rumah. 

Anak-anak melakukan apa yang mereka amati. Jika mereka melihat orangtuanya saling membentak atau saling membentak, menyalahkan, mempermalukan, mencaci maki, dll, maka kemungkinan besar mereka akan melakukan hal yang sama. 

Dalam pikiran mereka, mereka tidak melakukan kesalahan karena itu adalah hal yang lumrah terjadi di depan matanya. Mereka hanya menganggap begitulah cara kerja hubungan. 

So berhati-hati ya ayah-bunda dalam penggunaan kata-kata dan intonasi karena akan disikapi secara tidak benar pula oleh ananda.

3. Lakukan Apa yang Dapat Ayah-Bunda Atur Sendiri Sebelum Ayah-Bunda Campur Tangan

Ingat ya ayah-bunda, sistem saraf anak-anak Anda bergantung pada sistem saraf Anda untuk membantu mereka "tenang. 

Kadang-kadang, ayah-bunda mungkin menemukan diri ayah-bunda menanggapi ananda dengan cara yang sama seperti orangtua ayah-bunda dahulu menanggapi ayah bunda dan saudara ayah-bunda. Ini tentu masuk akal karena mereka adalah model ayah dan bunda! 

Luangkan waktu untuk secara sadar memikirkan tanggapan mana yang digunakan orangtua ayah/bunda waktu dahulu dapat membantu ayah dan bunda dalam mengasuh ananda dan mana yang tidak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun