Mengapa ya ini bisa terjadi?
Sebenarnya sih tujuan anak mengapa mereka bisa berperilaku meledak-ledak dan agressif adalah karena sikap agresif dapat membantu ananda mendapatkan perhatian dari ayah -- bunda ataupun pengasuh mereka. Mereka ingin diperhatikan dan menjadi prioritas. Namun kemampuannya untuk menyampaikan pada anak yang masih kecil masih terbatas untuk dapat menunjukkan dan meyampaikan keinginannya. Seperti halnya kita yang dewasa, kita memiliki banyak cara dalam mengajak orang lain untuk dekat dengan kita baik itu melalui perkataan maupun melalui perbuatan.Â
Nah kemampuan ini yang belum Ananda miliki ketika Ananda ingin mendapatkan perhatian atau menyampaikan keinginan. Selain itu anak yang lapar, lelah, terlalu bersemangat dengan energi ditubuhnya, sakit, atau perlu menggerakkan tubuh mereka juga bisa menjadi penyebab mengapa Ananda bisa berperilaku agressif dan meledak-ledak. Hal ini terjadi karena ananda tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan dorongan hati pada dirinya sendiri. Dengan demikian maka sebagai orang tua kita perlu mempelajari keterampilan baru untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan cara yang sehat.
Lalu apa yang ayah -- bunda harus lakukan?
1. Mencari Tahu
Ayah -- bunda perlu mencari tahu penyebab dari Ananda yang agressif dan meledak-ledak. Emosi yang mendadak meledak tentu bukan tanpa sebab. Untuk itu, hal pertama yang perlu dilakukan saat mengetahui Ananda suka  marah dan meledak-ledak adalah mencari tahu sumber masalahnya. Apakah sumber emosinya ada di rumah atau di lingkungan sekolah? Kapankah Ayah-bunda memperhatikan perilaku ini? Adakah perubahan dalam kehidupan Ananda sebelum perilaku ini sering muncul? Dan apa yang orang lain coba sampaikan kepada ayah-bunda untuk membantu. Â
Setelahnya komunikasikan secara dua arah dengan anak. Pancing anak agar terbuka dan bisa menceritakan apa yang dirasakan, sehingga kita pun akan lebih mudah untuk menguraikan masalahnya. Anak-anak biasanya suka meniru dari apa yang dilihatnya. Jika ayah-bunda dapat mengobservasi bagaimana perlakuan ayah-bunda selama beberapa pekan terakhir, tentunya ayah-bunda juga dapat mendapatkan solusi dari perilaku Ananda yang suka meledak-ledak dan agressif.
2. Ajarkan Ketenangan kepada Ananda
Memulai hari libur dengan berteriak, terburu-buru saat berangkat ke kantor dan memaksa Ananda segera menyelesaikan sarapan pagi sebelum berangkat akan menjadi pemicu Ananda berperilaku meledak-ledak dan agressif loh ayah dan bunda. Meski ayah dan bunda sedang dalam keadaan emosi yang tengah memuncak, usahakan untuk tetap tenang dalam menghadapi Ananda yang meledak-ledak dan agressif. Selalu dan senantiasa untuk berusaha berbicara dengan tenang dan hindari berteriak.Â
Umumnya, anak mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Sehingga jika kita menginginkan mereka reda marahnya, maka kita juga harus tenang dalam mengelola situasi meski kita sendirpun sebagai orang tua mungkin sedang kacau. Mulailah membuat schedule yang lebih tertata seperti jadwal sarapan pagi, menyiapkan pakaian kantor dan buku-buku pelajaran Ananda pada malam sebelumnya kemudian memulai pagi hari dengan pelukan hangat dan afirmasi pagi yang penuh perhatian akan memberikan solusi untuk meredakan perilaku Ananda yang agressif dan meledak-ledak.
3. Ajarkan keterampilan baru