Mohon tunggu...
Yuni Astuti
Yuni Astuti Mohon Tunggu... Perawat - Perawat, sedang belajar merawat hati anak dan keluarga

sedang belajar menulis, ibu dari 4 orang anak, perawat, yun.astuti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Baby Led Weaning" Metode Alternatif Pemberian MPASI Sarat Nutrisi

10 Oktober 2017   09:50 Diperbarui: 10 Oktober 2017   09:58 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bagaimana dengan bayi yang belum tumbuh gigi ?

Meskipun belum tumbuh gigi, bayi mampu menggigit dan mengunyah makanan dengan gusi. Sementara bayi yang memiliki satu atau lebih saat awal MPASI usia 6 bulan, gigi belum berfungsi sepenuhnya.

Pergerakan otot mulut berfungsi untuk memisahkan dan meludahkan biji buah-buahan, melepaskan tulang ayam atau daging yang masuk ke dalam mulut. Keterampilan ini bisa semakin terasah dengan memberikan bermacam-macam tekstur makanan.

 Apakah bayi akan tersedak?

Bisa dipastikan bahwa ibu akan khawatir bayinya tersedak, karena belum sempurna dalam mengunyah makanan apalagi belum tumbuh gigi. Untuk menghindari hal tersebut, usahakan bayi duduk tegak di kursi bayi atau dalam pangkuan ibu. Jika anak mengalami tersedak, usahakan jangan panik. Tetap rilek dan tepuk-tepuk pelan punggung bayi, maka makanan akan bisa keluar. Biasanya ini terjadi pada awal-awal menjalani BLW, karena otot-otot mulut serta lidah belum bisa berkoordinasi dengan baik. Lama-kelamaan bayi akan bisa dengan sendirinya "mengelola" makanan yang ada di dalam mulut. 

 Apa kekurangan BLW ?

Karena bayi dibiarkan makan sendiri, bisa dipastikan bahwa makanan akan tercecer ke mana-mana. Banyak makanan yang terbuang, karena tidak semua makanan bisa masuk ke dalam mulut bayi. Bahkan makanan biasa digunakan sebagai shampoo atau masker muka. Belum lagi, setelah acara makan ibu pasti repot bersih-bersih kursi makan bayi, mengepel lantai dan tentu saja mencuci baju bayi yang selalu berlepotan dengan warna makanan. Sehingga dibutuhkan kesabaran yang tinggi untuk menjalankan metode BLW ini. 

 Ada beberapa ibu yang menggabungkan metode BLW dengan spoon feeding. Jadi jika sekiranya asupan makanan dirasa terlalu sedikit dengan metode BLW, maka ibu melakukan pemberian MPASI dengan membantu menyuapkan makanan ke dalam mulut bayi. Atau mungkin, ibu yang membantu menyendok akan tetapi anak dibiarkan sendiri memasukkan sendok ke dalam mulutnya. 

 Tidakkah anak kekurangan Gizi dengan metode BLW?

Pada prinsipnya jenis makanan dan kandungan nutrisi yang diberikan kepada anak dengan metode BLW adalah sama dengan pemberian MPASI pada umumnya. Justru dengan metode BLW ini, ibu akan lebih mudah mengolah makanan tanpa membedakan mana menu anak dan mana menu keluarga. Dan yang terpenting di dalam menyiapkan menu makanan dalam metode ini adalah cukup kandungan kalori, protein, lemak dan juga tentunya garam-garam mineral yang diperluka tubuh.

 Di dalam pemberian MPASI dikenal dengan istilah "4 bintang", hal ini merupakan panduan pemberian MPASI menurut WHO, yaitu meliputi bahan makanan yang mengandung 4 komponen utama yakni karbohidrat, protein hewani, protein nabati serta buah dan sayur. Pada awal pemberian MPASI untuk 2 (dua ) minggu pertama, anak bisa diberikan menu tunggal menggunakan bahan yang berbeda, bisa diberikan pagi dan sore.  Untuk selanjutnya bisa dibuatkan jenis masakan yang merupakan kombinasi dari 4 bintang tersebut. Untuk kebutuhan lemak, selain didapatkan dari berbagai jenis lauk bisa juga menambahkan minyak zaitun ke dalam makanan atau pada saat mengolah makanan. Misalnya saat menumis bumbu atau menambahkan minyak saat membuat pasta. Dengan demikian pemberian MPASI dengan metode BLW kecukupan gizi akan terpenuhi. Akan tetapi bukan berarti ibu tidak perlu memantau tumbuh kembang anak ketika sudah menerapkan metode ini. Apapun metodenya, ibu wajib memperhatikan tumbuh kembang anak apakah sudah sesuai dengan standar yang sudah ditentukan atau belum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun