Mohon tunggu...
Yuni Astuti
Yuni Astuti Mohon Tunggu... Perawat - Perawat, sedang belajar merawat hati anak dan keluarga

sedang belajar menulis, ibu dari 4 orang anak, perawat, yun.astuti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Artikel Utama

Perlukah Anak Dikenalkan Uang Sejak Dini?

19 Oktober 2014   23:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:27 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika di kampung anak-anak seusia anak saya banyak juga. Dan ternyata sudah menjadi kebiasaan bahwa pada saat anak-anak bermain mereka selalu nggegem (menggenggam) uang. Ada yang seribu, dua ribu bahkan ada yang sampai lima ribu rupiah. Uang sejumlah itu sudah lumayan cukup bahkan lebih. Karena memang di kampung masih ada jajanan yang harganya 500 rupiah. Kalau 5000  rupiah, bisa dapat jajanan berapa itu..? Belum lagi saat pagi, sekolah bawa uang saku sendiri. Ketika sore pergi mengaji, bawa uang lagi...! wadhuh....! bisa-bisa dompet para ibu langsung kempes...! Pesss...!

Bisa dihitung, jika sehari satu anak menghabiskan uang jajan antara  5000-10.000 rupiah sehari. Bagaimana jika anaknya ada dua, tiga atau mungkin lebih. Berapa rupiah yang harus dikeluarkan hanya sekedar untuk beli jajanan yang belum tahu kepastian kebersihannya ? Apalagi sebagian besar dari ibu mereka tidak bekerja. Betapa pusingnya jika kecil-kecil sudah "mata duitan" ?

Duit yang digembol (dibawa kemana-mana) anak-anak tersebut biasanya dibelanjakan ketika saat bermain, kemudian ada penjual jajanan yang lewat.

Karena anak-anak saya tidak terbiasa membeli jajan sendiri,  ketika ada banyak penjual jajanan yang bolak-balik lewat di depan rumah, nggak ngaruh buat mereka.

Sampai ada kerabat yang bilang, "anakmu hebat ya...banyak bakul (penjual) tapi gak kepengen jajan.."  Ya karena sudah terbiasa gak "bisa beli" he..he..

Tapi ada negatifnya juga lho... Ketika saya minta tolong membeli sesuatu untuk keperluan dapur misalnya, anak-anakku gak berani.  Takut bingung dengan jumlah kembaliannya. Gaswat....!!  saya harus memberinya uang pas sesuai dengan harga barang. Untung kalau banyak uang pecahan. Aduh..repot juga rupanya...!!  Untuk mengantisipasi, saya berikan catatan kecil. Dan biasanya, tetangga yang punya toko sudah paham, dituliskan harga disamping nama barang dan skalian jumlah uang kembalian. Jadi, seandainya ada kekeliruan saya bisa mengeceknya kembali.

Bagaimana dengan bunda...? berbagi juga ya, jika ada pengalaman yang lebih bermanfaat..

Salam hangat,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun