Rasanya kita terlalu disibukkan dengan dunia kita sendiri, sehingga kita sering melupakan beliau. Bahkan sekedar telpon atau SMS mengabarkan bagaimana kondisinya saja sering kita lupa. Inikah balas budi kita terhadap pahlawan dalam hidup kita..? Pahlawan yang telah memberi warna dalam hidup kita?
Pernahkan kita membayangkan, jika suatu saat ibu kita tidak bisa membeli beras sementara kita sering membuang nasi yang tersisa ? Seberapa sering kita mengirimkan sebagian uang kita untuk ibu, sementara gaji kita habis untuk membeli rokok, membeli barang mewah yang sebenarnya gak perlu, atau bahkan( mungkin ) juga membeli wanita?
Astaghfirullah..., segeralah kita kembali kepada ibu. Mari kita peluk erat-erat beliau, kita dengarkan dan rasakan kembali setiap detak jantungnya yang mengiringi langkah perjuangan beliau. Perjuangannya dalam menuntun dan membukakan mata hati kita, untuk selalu ada di jalanNya.
Maafkan anakmu ibu, aku tak akan bisa membalas semua jasa dan perjuanganmu, walaupun hanya setetes air susu. Sungkemku selalu untukmu...
Sumber pendukung : sabda.org & Wikipedia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H