Mohon tunggu...
nodnod
nodnod Mohon Tunggu... Lainnya - Pengarang

Ada hal yang tak akan ku menyerah untuknya yaitu menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau dan aku

22 Desember 2024   07:24 Diperbarui: 22 Desember 2024   07:24 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau tumbuh dalam asuh lautan
Namun langit mengajarimu menjadi tawar
Kau luruh diantara retakan mendung
Dan ditelantarkan pada tanah asing.
Aku dan sebangsaku berkumpul diujung ranting
Bermahkotakan sari-sari kebajikan,
Kami yang senantiasa mengawani sampan penjemput,
Dalam iringan pawai pembagian dosa.
Dan setibanya kau membasuh---semburat merah memudar
Meninggalkan semerbak diantara nafas fajar.
Namun sedetik aku jatuh---bangunku
Tanpa nama ditanah yang sama.

Tatapanku layu,  tangismu pun meringkai,
Menjelma dalam teriakan-tetiakan tak sampai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun