Dirawatnya menjadi tumbuh
Pada malam aku hirup
Pertikaian roma ketiadaan keluh.Â
Mimpi berlakon teramat mahir
Mengeringkan naskah pada muara bibir
Demian ulungnya, menumpah puja pujian kaum penyair
Kendati dikesempatan mimpi dipuji malampun harus hadir.Â
Mimpi menjaga tidurNya
Meramu gelisah menjadi lelap
Dan lagi malam berkorban dirinNya
Memadam langit untuk senyap.Â
Dipengujung mimpi yang bajik tumbuh
Dimana kutukannya pada relung mimpi telah berlabuh.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!