Dana ini yang akan kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan perawatan. Mulai dari memperbaiki atap yang bocor, menebang pohon yang sudah mengganggu, hingga sedot tinja manakala waktunya sudah tiba.
Supaya tidak kaget-kagetan, sisihkan pendapatan bulananmu untuk biaya perawatan rumah. Dengan begitu, kamu selalu punya dana di tabungan untuk dikeluarkan ketika rumahmu membutuhkan perawatan. Termasuk menjelang Lebaran.
Tepikan Barang Usang
Trik selanjutnya dalam merapikan rumah adalah teliti dan jujur kepada diri sendiri. Teliti dalam memilah barang atau perabot yang tidak lagi dibutuhkan. Dan jujur apakah barang atau perabot tadi masih diperlukan.
Saat menemui barang-barang lama, seringkali kita terbawa perasaan. Gara-gara menyimpan banyak memori, kita cenderung menyimpannya di dalam lemari atau gudang. Lama-kelamaan jadi menumpuk dan mengidap jamuran.
Percayalah, rumah akan terasa lebih sumpek jika terlalu banyak barang. Oleh sebab itu kita perlu menepikan. Tidak mudah memang, tetapi itulah trik jitu agar rumah terasa lebih segar dan menenangkan.
Bagilah barang-barang lama yang sudah tidak dibutuhkan dalam dua barisan. Barisan pertama terdiri dari barang yang sudah rusak atau kedaluwarsa. Barisan kedua berisi barang yang masih layak digunakan.
Untuk barisan pertama, pilihannya ada dua. Dibuang dan didaur ulang. Kalau memang memungkinkan, ambillah pilihan kedua. Karena mendaur ulang berguna untuk melestarikan bumi kita.
Apalagi kalau hasil daur ulangnya bisa kita gunakan kembali. Itu tandanya kita sudah menerapkan prinsip ekonomi sirkular dari rumah sendiri. Misalnya saja botol berbahan plastik, yang bisa didaur ulang menjadi aksesoris, celengan, dan vas bunga.
Nah, untuk barisan kedua, saya menyarankan agar disedekahkan saja. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Selain membuat rumah terasa lebih lega, kamu juga bisa sekalian mendulang pahala.