Sejujurnya, ketika tahu “Sully” hadir di layar lebar, saya sudah bisa menduga bahwa fobia saya akan muncul lagi setelah menonton. Hanya saja, daya tarik Tom Hanks kala itu tidak bisa saya kesampingkan dan tolak begitu saja.
Untung saja, fobia itu hanyalah kambuhan. Tidak seperti zaman dulu saat masih bertugas di Manado. Sekarang, paling-paling terjangan rasa takut itu muncul hanya saat lepas landas dan mendarat. Ketika sudah di atas, hati saya cenderung tenang-tenang saja.
Oleh sebab itu, saya tidak menyarankan pengidap fobia pesawat aktif menonton film “Sully”. Bisa-bisa mimpi burukmu terasa lebih panjang saat harus bepergian naik pesawat. Mending cari film yang lain saja. Daripada makin akut.
Sebaliknya, buat kamu pecinta film, “Sully” menjadi tontonan wajib yang perlu kamu nikmati minimal sekali seumur hidup. Selain karena dikemas dengan sangat menarik, film ini juga mengandung banyak nilai-nilai kebaikan.
Mulai dari kegigihan Kapten Sully memulihkan reputasi, hingga keikhlasan dalam mengarungi cobaan kehidupan. Dalam hidup, kendati kamu merasa mengambil keputusan yang paling benar, akan selalu ada orang lain yang menentang dan menantang.
Buat kamu yang ingin tobat, film “Sully” sangat saya rekomendasikan. Sebab di atas segala rencana terbaik manusia, akan selalu ada takdir Tuhan yang lebih berkuasa. Di titik inilah kamu perlu berserah diri, meminta petunjuk, dan mengharapkan ampunan-Nya. Apalagi sekarang bulan Ramadan.
Bukan begitu, Kawan? [Adhi]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H