Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Empat Cara Hindari Bau Mulut Saat Berpuasa

28 Maret 2024   23:13 Diperbarui: 28 Maret 2024   23:21 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyikat gigi menghilangkan sisa makanan penyebab bau mulut. Sumber: Pixabay/jossuetrejo_oficial.

"Puasa boleh saja, tapi jangan sampai bau mulut, dong!"

Pernyataan di atas saya kutip dari seorang teman. Katanya, ia paling tidak suka dan anti dengan yang namanya bau mulut. Tepat pada Ramadan hari ke-10, kata-kata itu terlontar dari mulutnya usai rapat dengan seorang rekanan.

Saya hanya bisa tertawa. Semula saya berpikir, bau mulut saat berpuasa itu wajar-wajar saja. Mulut berbau ketika siang hari bolong itu sah-sah saja. Kendati saya juga merasa terganggu dengan bau mulut orang lain, tetapi, sekali lagi, saya pikir hal itu biasa-biasa saja.

Ternyata, pemikiran saya tadi tidak berlaku bagi kawan saya yang satu itu. Ia langsung ilfil karena (kebetulan) mengendus bau mulut orang lain yang tengah berpuasa. Imbasnya, ia langsung mencoret nama rekanan itu dari daftar calon pelaksana proyek.

Sepintas tampak tega bin kejam. Tapi, ya, mau bagaimana lagi.

Kawan saya itu memang berwenang menyeleksi calon vendor. Keputusannya tidak meloloskan satu rekanan sepenuhnya berada di tangannya. Meskipun alasannya terkesan remeh dan sederhana, ya, itulah dunia kerja. Kejam!

Bau mulut memang perlu dihindari. Khususnya buat kamu seorang profesional yang kerjaannya bertemu banyak orang. Bau mulut akan membuat kepercayaan dirimu turun. Sudah begitu, profesionalitasmu juga berisiko akan dipertanyakan.

Apalagi sekarang bulan Ramadan. Siapa pun memiliki lebih banyak peluang untuk mengidap bau mulut. Lantaran tidak ada satu pun makanan atau minuman yang boleh melewati kerongkongan saat kita berpuasa.

Meski demikian, jangan jadikan berpuasa sebagai alasan untuk boleh bau mulut. Kalaulah kita mau belajar dan meluangkan waktu, sesungguhnya ada banyak jurus bagi kita untuk menghindari bau mulut saat berpuasa.

Lewat artikel receh ini, saya akan berbagi jurus menghindari bau mulut selama berpuasa. Mudah-mudahan, Ramadan-mu semakin nyaman dan dipenuhi rasa sukacita.

Sudah siap? Tanpa berlama-lama, mari kita kulik jurus yang pertama.

Pertama: Minum Air Putih

Pakar kesehatan sering bilang bahwa berpuasa jangan jadi halangan bagi seseorang untuk memenuhi kebutuhan air putih. Selain memang dibutuhkan tubuh agar terhidrasi, menjaga asupan air putih juga berkhasiat mengurangi bau mulut.

Meskipun demikian, jangan minum air putih saat siang hari. Itu namanya ngebatalin puasa. Aturlah waktu minum air putih saat sahur dan berbuka puasa. Pastikan kuantitasnya tidak berkurang dari kebutuhanmu, seperti halnya hari-hari biasa.

Minum air putih cukup dapat mengurangi risiko bau mulut. Sumber: Pixabay/congerdesign.
Minum air putih cukup dapat mengurangi risiko bau mulut. Sumber: Pixabay/congerdesign.

Kalau kata Kementerian Kesehatan, orang dewasa butuh mengonsumsi air putih sebanyak 1 hingga 2,5 liter per hari. Jumlah itu setara dengan 6 hingga 8 gelas per hari.

Sekarang, kita ambil yang paling banyak saja: 8 gelas per hari. Saat berpuasa, tinggal dibagi-bagi porsinya. Misalnya 2 gelas saat berbuka, 2 gelas sebelum tarawih, 2 gelas sebelum tidur, dan 2 gelas saat sahur.

Gampang, kan?

Kedua: Gosok Gigi dengan Sempurna

Bagi sebagian orang, jurus kedua ini paling terasa sulit. Betapa tidak? Usai sahur, pada umumnya kita lanjut tidur. Niatnya membalas jumlah waktu tidur yang berkurang gara-gara mesti menyiapkan hidangan sahur.

Tapi kalau kamu ingin mengurangi risiko bau mulut, cara ini tidak boleh kamu skip sama sekali. Tidak boleh kamu tinggalkan, apalagi lewatkan. Usai sahur, sempatkanlah untuk menggosok gigi dengan sempurna.

Yang dimaksud dengan sempurna adalah pastikan seluruh bulu-bulu sikat gigi menyentuh atau menggosok semua bagian gigi. Kalau perlu lidah dan gusi. Supaya sisa-sisa makanan bisa terangkat dan tidak menjadi santapan empuk bagi bakteri.

Kalau perlu, gunakan obat kumur supaya mulutmu bersih maksimal. Bonusnya, mulutmu akan terasa lebih segar dan terhindar dari bau mulut.

Menyikat gigi menghilangkan sisa makanan penyebab bau mulut. Sumber: Pixabay/jossuetrejo_oficial.
Menyikat gigi menghilangkan sisa makanan penyebab bau mulut. Sumber: Pixabay/jossuetrejo_oficial.

Pertanyaan paling klasik di bagian ini adalah: apakah kita boleh menggosok gigi saat sedang berpuasa?

Dari literatur yang saya baca, gosok gigi saat berpuasa boleh-boleh saja. Sebab Imam Syafii menganggap tidak mengapa bersiwak saat berpuasa, lantaran Nabi Muhammad pun bersiwak ketika sedang berpuasa.

Hanya saja, kita perlu ekstra hati-hati. Sebab jika ada benda seperti air, pasta gigi, atau bulu sikat gigi masuk ke tenggorokan saat sedang menggosok gigi, inilah yang berisiko menyebabkan puasa kita batal.

Jadi, pilihannya terserah Anda. Kalau saya, lebih baik gosok gigi usai sahur dan sebelum tidur. Lebih aman dan terhindar dari risiko batal puasa.

Ketiga: Hindari Makanan Berbau Tajam

Singkat kata, jangan makan durian, apalagi jengkol dan petai, saat Ramadan. Pasalnya, bau makanan tadi susah dihilangkan dan berpeluang besar menyebabkan bau mulut saat berpuasa.

Khusus untuk durian, saya perlu garis bawahi. Aroma menyengat durian disebabkan oleh sulfur atau belerang yang dikeluarkan durian ketika sudah matang. Kondisi itu menimbulkan aroma menyengat yang tidak biasa pada durian.

Lagipula, banyak kudapan lain yang lebih baik dari trio makanan berbau menyengat di atas. Ada kurma, es buah, atau sambal goreng hati. Lebih sedap dan punya peluang yang lebih rendah untuk menyebabkan mulut kita bau.

Daripada durian, lebih baik bersedekah memberi makan mereka yang membutuhkan. Sumber: dokumentasi pribadi.
Daripada durian, lebih baik bersedekah memberi makan mereka yang membutuhkan. Sumber: dokumentasi pribadi.

Kalau punya uang lebih, lebih baik sedekahkan saja. Belikan makanan untuk orang yang berbuka puasa. Pahalanya besar, sebesar orang yang berpuasa itu sendiri, dan tanpa mengurangi pahala puasa milik orang yang kita sedekahi.

Percaya, deh. Memberi makan orang berbuka, selain berpahala, juga akan membuat hati bahagia. Jiwa kemanusiaan kita sebagai makhluk sosial pun akan terapresiasi. Bonusnya, kita terhindar dari sifat kikir alias pelit rezeki.

Keempat: Jangan Tidur Lama-lama

Suka penasaran enggak mengapa orang yang habis tidur itu mulutnya bau?

Usut punya usut, rupanya saat kita tidur, produksi air liur atau saliva kita akan berkurang drastis. Sehingga kondisi mulut akan mengalami kekeringan. Inilah yang menyebabkan mulut rentan bau.

Oleh sebab itu, sebisa mungkin hindari tidur berlama-lama saat berpuasa. Tidur yang terlalu lama dapat menyebabkan bau mulut.

Memang benar, puasa itu bikin mengantuk. Apalagi setelah menunaikan salat zuhur. Rasanya ingin rebahan di atas sajadah sampai azan magrib. Bukankah sering kita temukan di masjid usai salat zuhur jamaah bertumbangan?

Jangan tidur lama-lama saat berpuasa agar terhindar dari risiko bau mulut. Sumber: Pixabay/Shanon.
Jangan tidur lama-lama saat berpuasa agar terhindar dari risiko bau mulut. Sumber: Pixabay/Shanon.

Sebenarnya tidur di bulan puasa itu sah-sah saja. Asalkan seperlunya. Habis zuhur juga boleh. Tapi, durasinya yang diatur agar tidak terlalu lama.

Berbagai penelitian mengungkapkan, tidur singkat atau power nap justru meningkatkan produktivitas. Durasinya enggak perlu lama-lama. Cukup 15 hingga 30 menit saja.

Kalau durasinya pas, tidur siang dapat mengembalikan energi yang hilang. Menyegarkan kembali pikiran yang telah layu. Dan meningkatkan kebugaran jasmani agar siap menghadapi kenyataan.

Sebaliknya, tidur siang yang terlalu lama justru bisa membuatmu sakit kepala. Juga berpotensi mengidap perasaan bingung, bahkan rasa kantuk yang lebih parah lagi.

Jadi, secukupnya saja, ya!

***

Itulah tadi empat jurus mengindari bau mulut saat berpuasa. Pastikan keempat-empatnya kamu terapkan dengan konsisten. Dengan begitu, kondisi mulutmu akan jauh lebih sehat dan tidak berbau.

Puasa nyaman tanpa bau mulut berlebihan. Asyik, kan? [Adhi]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun