Kalau sedikit hambar atau justru malah keasinan, jangan terlalu dipikirkan. Lama-lama nanti juga terbiasa. Ya, mamanya juga sedang berpuasa. Enggak boleh dicicipi, nanti jadi batal sebelum waktunya.
Saya juga begitu. Awalnya terasa kurang enak. Beda dengan buatan abang-abang pinggir jalan. Tapi setelah dicoba berulang kali, akhirnya saya bisa menemukan takaran yang pas.
Ya, paling tidak pas di lidah dan tidak bikin kantong bolong.
Anak kos atau bukan, rasanya siapa pun suka minuman dingin sebagai sajian berbuka. Setelah menahan haus seharian, minuman dingin akan terasa lebih nendang di tenggorokan. Plong.
Sebagai teman nasi gila, saya memilih es kelapa. Tidak. Yang satu ini saya tidak buat sendiri. Ribet. Lebih baik beli di pinggir jalan. Harganya sudah murah dan tidak bikin dompet meringis kesakitan.
Paling-paling harganya berkisar antara Rp5000 hingga Rp10.000 per porsi. Lagipula, pasti banyak yang menjual es kelapa muda saat bulan Ramadan. Sebab itu salah satu menu favorit orang Indonesia ketika memasuki bulan penuh ampunan.
Tapi kalau kamu penasaran dan tertantang ingin buat sendiri juga boleh. Toh, tidak ada yang melarang. Kamu hanya perlu memiliki kenalan yang punya pohon kelapa. Minta izin ke pemiliknya, panjat pohonnya, ambil kepalanya, eh, kelapanya.
Selanjutnya kamu perlu meminjam golok yang tajam untuk membelah tutup kelapa. Pastikan jangan salah belah. Sebab salah belah bisa membuat kelapamu bocor dan air kelapanya tumpah tak beraturan.
Kalau sudah, tinggal beli es batu di warung sebelah. Kalau ada sirup sachet-an atau gula merah juga boleh dibeli. Percayalah, es kelapa jauh lebih enak jika disajikan dengan gula merah atau sirup manis.