Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Nasi Gila dan Es Kelapa Muda, Kreasi Menu Berbuka Anak Kos di Tanggal Tua

22 Maret 2024   23:05 Diperbarui: 22 Maret 2024   23:06 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Es kelapa muda, salah satu menu favorit berbuka anak kos di tanggal tua. Sumber: Pixabay/Gadini.

Bagi anak kos, cobaan hidup selalu datang tatkala tanggal tua. Kantong sudah kempas-kempis, tapi kebutuhan enggak habis-habis. Mau telepon orangtua rasanya sungkan, pinjam uang teman, eh, sudah kebanyakan utang.

Untung saja anak kos, khususnya mahasiswa, punya jurus ninja bernama sistem kebut semalam. Semakin kepepet, ruang kreativitas malah kian melebar. Untuk mengakali kekeringan dompet, mau tidak mau anak kos terpaksa memutar otak.

Begitu pula saat memilah menu berbuka. Jika tidak pintar-pintar mencari menu dengan harga miring, alamat kantong bisa jebol. Demi menekan pengeluaran, tidak jarang anak kos dituntut pandai memasak.

Yah, tidak perlu pandai-pandai banget, sih. Cukup tahu cara kerja kompor gas dan fungsi wajan atau penggorengan sebenarnya sudah cukup. Karena dengan begitu, anak kos bisa memasak menu sederhana yang pas di tanggal tua.

Nasi Gila

Dulu, tepatnya enam belas tahun lalu, saat masih menjadi anak kos, jurus memasak makanan berbuka acapkali saya praktikkan. Alasannya, ya, apalagi kalau bukan kepepet keadaan.

Waktu tanggal muda, sih, enak. Dompet masih tebal. Kita bisa memilih menu berbuka yang paling disuka. Sebut saja es buah, kurma, ayam penyet, hingga gorengan berupa-rupa.

Tatkala tanggal tua, jangan hasrat makan enak-enak mesti dipendam. Harus berbagi dengan kebutuhan lain macam biaya bensin dan fotokopi buku catatan. Untung saja ada seorang kawan yang berbaik hati mengajari saya cara memasak.

Katanya, memasak sendiri jauh lebih hemat. Cukup beli bahan-bahan seperlunya, perut bisa kenyang tanpa perlu mengandalkan abang-abang warung pinggir jalan. Berkat sarannya, akhirnya kami patungan beli beras untuk persediaan di tanggal tua.

Menu yang jadi favorit kami kala itu adalah nasi gila. Selain gampang dibuat, nasi gila punya ruang kreasi yang tidak terbatas. Kita bisa menambahkan hampir apa saja ke dalam masakan.

Yang paling standar adalah telur, bakso, dan sosis. Kalau mau sedikit mewah, bisa ditambahkan ati-ampela dan daging ayam. Di beberapa restoran malah lebih gila lagi. Keju mozarella didapuk jadi topping pada menu nasi gila.

Nasi gila mudah dibuat sendiri, cocok untuk menu berbuka anak kos. Sumber: Pixabay/abierachman.
Nasi gila mudah dibuat sendiri, cocok untuk menu berbuka anak kos. Sumber: Pixabay/abierachman.

Sejarah nasi gila juga terbilang bernuansa sederhana. Konon kabarnya, di Negeri Panda kuno, seorang koki tidak tega membuang makanan bekas hidangan raja. Masih tertinggal seperempat pirin nasi dan beberapa makanan sisa.

Koki itu kemudian berpikir kreatif. Dia mencoba membuat kreasi makanan dengan bahan-bahan sisa tadi. Makanan sisa tadi dicampur jadi satu dan digoreng kembali dengan tambahan kecap asin.

Tidak disangka, ternyata rasanya enak. Raja pun menyukainya. Kebiasaan itu terus berlanjut dan lama-kelamaan menjadi budaya.

Pada akhir 1990-an, tanpa sengaja resep koki Tiongkok tadi diadopsi oleh pedagang kuliner kaki lima di bilangan ibukota Jakarta. Dinamakan nasi gila karena tidak ada pakem khusus dalam membuatnya. Bahan-bahan apa saja bisa dicampur. Gila.

Sejarah panjang tadi akhirnya sampai kepada saya yang kala itu tengah duduk di bangku kuliah. Berbekal tekad berhemat dan bermodal sok tahu, akhirnya terciptalah nasi gila ala anak kos.

Cara membuatnya mudah. Pertama-tama panaskan minyak, buat telur orak-arik, kemudian sisihkan. Ronde kedua, tumis bawang bombai, bawang putih, dan cabai hingga layu.

Selanjutnya, masukkan bahan-bahan makanan apa saja yang kamu suka. Favorit saya bakso dan sosis instan. Alasannya, tentu saja bisa mudah dibeli di warung sebelah dengan harga murah. Jangan lupa tambahkan saus tiram, kecap asin, dan saus sambal secukupnya. Aduk hingga kecoklatan.

Berikutnya tambahkan bumbu-bumbuan. Garam, gula pasir, dan merica. Terakhir, masukkan telur orak-arik yang tadi sudah disisihkan. Aduk-aduk hingga semua bumbu menyatu, kemudian sajikan dengan nasi hangat yang dimasak pakai penanak nasi.

Gampang, kan?

Kalau sedikit hambar atau justru malah keasinan, jangan terlalu dipikirkan. Lama-lama nanti juga terbiasa. Ya, mamanya juga sedang berpuasa. Enggak boleh dicicipi, nanti jadi batal sebelum waktunya.

Saya juga begitu. Awalnya terasa kurang enak. Beda dengan buatan abang-abang pinggir jalan. Tapi setelah dicoba berulang kali, akhirnya saya bisa menemukan takaran yang pas.

Ya, paling tidak pas di lidah dan tidak bikin kantong bolong.

Es Kelapa Muda

Anak kos atau bukan, rasanya siapa pun suka minuman dingin sebagai sajian berbuka. Setelah menahan haus seharian, minuman dingin akan terasa lebih nendang di tenggorokan. Plong.

Sebagai teman nasi gila, saya memilih es kelapa. Tidak. Yang satu ini saya tidak buat sendiri. Ribet. Lebih baik beli di pinggir jalan. Harganya sudah murah dan tidak bikin dompet meringis kesakitan.

Paling-paling harganya berkisar antara Rp5000 hingga Rp10.000 per porsi. Lagipula, pasti banyak yang menjual es kelapa muda saat bulan Ramadan. Sebab itu salah satu menu favorit orang Indonesia ketika memasuki bulan penuh ampunan.

Kelapa muda. Lebih baik beli daripada buat sendiri. Sumber: Pixabay/Engin_Akyurt.
Kelapa muda. Lebih baik beli daripada buat sendiri. Sumber: Pixabay/Engin_Akyurt.

Tapi kalau kamu penasaran dan tertantang ingin buat sendiri juga boleh. Toh, tidak ada yang melarang. Kamu hanya perlu memiliki kenalan yang punya pohon kelapa. Minta izin ke pemiliknya, panjat pohonnya, ambil kepalanya, eh, kelapanya.

Selanjutnya kamu perlu meminjam golok yang tajam untuk membelah tutup kelapa. Pastikan jangan salah belah. Sebab salah belah bisa membuat kelapamu bocor dan air kelapanya tumpah tak beraturan.

Kalau sudah, tinggal beli es batu di warung sebelah. Kalau ada sirup sachet-an atau gula merah juga boleh dibeli. Percayalah, es kelapa jauh lebih enak jika disajikan dengan gula merah atau sirup manis.

Tapi saran saya, sih, beli saja. Bikin sendiri lebih ribet. Percaya, deh.

Itulah dua menu favorit saya untuk berbuka saat jadi anak kos. Dijamin enggak akan bikin kantong kebobolan, sehingga cocok jadi pilihan di tanggal tua. Ya, seperti sekarang ini.

Jadi, bagaimana? Tertarik mencoba? [Adhi]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun