Meneladani Nabi
Sifat Lasmini kontan mengingatkanku pada Nabi Muhammad. Sang Teladan lahir ke dunia dengan misi membawa kebaikan bagi semesta alam.
Dari kehidupan Nabi, kita---umat muslim---bisa belajar bagaimana seorang manusia semestinya berperilaku. Dan dari sekian banyak perilaku yang bisa kita teladani, satu sikap yang paling sulit dipraktikkan umat manusia adalah bersyukur.
Begitu sulitnya memelihara sabar sampai-sampai Allah menurunkan satu ayat khusus kepada Nabi Muhammad untuk bersyukur.
Firman Allah itu diabadikan dalam Surat Ibrahim ayat 7, yang berbunyi, "(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras. "
Nilai-nilai seperti itulah yang kutemukan pada diri Lasmini. Tak sekalipun keluhan atau gerutuan keluar dari lisannya saat aku mewawancarainya. Ia pun selalu berbaik sangka kepada Allah dan meyakini bahwa dengan sabar dan syukur dalam bekerja, suatu saat nanti takdir akan membawanya menuju kesejahteraan.
Ia percaya, dunia memang tempatnya berusaha. Dan setiap usaha, pasti akan mendapat ganjaran yang setimpal dari Sang Pemilik Dunia.
Kelar mewawancarai Lasmini, tekadku bekerja keras kian membulat. Lekas-lekas kuselesaikan persyaratan penyaluran bantuan yang disyaratkan kantorku. Aku percaya, kedua buah hati Lasmini berhak memperoleh masa depan yang lebih baik lewat bantuan itu. Sebab mereka adalah lentera masa depan yang akan menerangi kehidupan Lasmini dan keluarganya.
Aku pun belajar, cara mengatasi tengkes ada dua. Pertama, mencukupi kebutuhan gizi bagi anak penderita stunting. Dan yang kedua, membangun infrastruktur pendukung kesehatan, termasuk di dalamnya meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan.
Dari pelajaran tadi, ada dua hal yang kantorku berikan. Yakni bantuan paket susu untuk meningkatkan kualitas gizi penderita tengkes, serta bantuan alat kesehatan untuk memperbaiki kualitas layanan fasilitas kesehatan setempat.