Ada sejumlah alasan mengapa Lembang pantas diasosiakan dengan ketenangan. Pertama, suhu udara. Rata-rata suhu di Lembang berkisar di angka empat belas derajat Celcius. Saat malam hari, suhunya bakal lebih dingin lagi.
Hawa dingin yang ada di Lembang sejatinya lahir dari bentang geografis. Ketinggian Lembang berkisar antara 1.312 hingga 2.084 di atas permukaan laut. Oleh sebab itulah Lembang terasa begitu sejuk, asri, dan menenangkan.
Sebagai pekerja kantoran yang bertugas di Tanah Borneo, Lembang terasa begitu membekukan. Akan tetapi, suasana seperti itulah yang saya cari ketika ingin bersua tenang. Jauh dari kata terik ataupun panas yang jadi makanan sehari-hari.
Alasan kedua, apalagi kalau bukan keindahan alamnya. Berada di area perbukitan, mayoritas wilayah Lembang merupakan area hutan, perkebunan, dan pegunungan. Beragam jenis flora tumbuh subur di daerah seluas 9.556 hektare ini.
Untuk urusan wisata, lembang terkenal dengan konsep agrowisata maupun ekowisatanya. Misalnya saja, Mulberry Hill by The Lodge, tempat kami menginap kali ini.
Pemilik akomodasi seluas satu hektare itu sengaja menanam tidak kurang dari 100 jenis tanaman herbal. Ada daun sirih, kunyit, jahe, lengkuas, lavender, pandan wangi, dan sebagainya.
Ada pula beragam jenis pohon hutan yang tumbuh subur di area akomodasi yang terletak di Jalan Maribaya, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang ini. Di area taman, kita pun bisa memandangi berbagai gunung dengan mata telanjang.
Tidak hanya satu atau dua gunung saja. Di sini, kita bisa menatap keindahan Gunung Bukit Tunggul di sisi timur, Gunung Burangrang dan Gunung Batu di sisi barat, serta Gunung Palasari di sisi tenggara.
Bagi kami pribadi, tiada ketenangan hakiki selain memandangi keindahan alam ciptaan Tuhan. Bangun pagi-pagi menghirup udara segar khas dataran tinggi Lembang. Berjalan-jalan di tengah penghijauan sambil menyesapi ketenangan.