Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Terbuai Lestari Labuan Bajo

17 April 2023   23:50 Diperbarui: 17 April 2023   23:57 3170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Savana Pulau Padar berwarna cokelat saat musim kemarau. (sumber: dokumentasi pribadi)

Lagipula, jika sebesar itu, tentu kami tidak akan berani. Khawatir kalau-kalau komodo itu sedang lapar dan berlari mengejar kami yang dikiranya makan siang. Asal tahu saja, kata Arifin, komodo adalah pelari cepat. Kecepatan berlarinya bisa menembus angka 20 kilometer per jam.

Huu… serem.

Pulau Padar

Setelah puas berfoto dengan komodo, tiba saatnya ke destinasi wisata favorit di Labuan Bajo. Betul! Apalagi kalau bukan Pulau Padar?

Pulau Padar merupakan salah satu dari tiga pulau utama di Taman Nasional Komodo. Siapa pun yang berkunjung ke Labuan Bajo pasti ingin ke Pulau Padar. Sebab pulau seluas 10,8 kilometer persegi ini menawarkan keindahan alam yang spektakuler dengan tiga buah pantai yang berbeda, bukit yang indah, serta keanekaragaman hayati laut yang luar biasa.

Saya beruntung bisa menyambangi Pulau Padar. Kendati melewatkan saat matahari terbit ataupun tenggelam, pulau ini tetap indah dipandang. Meskipun demikian, untuk memandangi keindahan alam di Pulau Padar, kita harus rela bersusah-payah terlebih dahulu.

Pasalnya, kita harus mendaki puncak pulau ini terlebih dahulu. Titik tertingginya mencapai 538 meter di atas permukaan laut. Akan tetapi, rasa lelah dan letih terbayar tuntas ketika tiba di puncak. Sebab keindahannya punya ciri khas tersendiri, yang tidak akan pernah kita temukan di belahan bumi mana pun.

Keindahan Pulau Padar dari puncak. (sumber: dokumentasi pribadi)
Keindahan Pulau Padar dari puncak. (sumber: dokumentasi pribadi)

Coki, pemandu kami di Pulau Padar, bercerita bahwa saat terbaik mendaki Pulau Padar ada dua sesi. Pertama, ketika matahari terbit. Dan kedua, saat matahari terbenam. Oleh karena itu, kunjungan wisatawan akan mencapai puncaknya saat waktu-waktu tersebut.

Saya memang tidak terbiasa bangun pagi. Jadi, tidak apa-apa melewatkan matahari terbit. Saya pun agak khawatir dengan perjalanan pulang apabila mendaki saat matahari terbenam. Dua jam di tengah laut gelap pasti bikin jantung berdebar-debar.

Apa pun itu, seperti imbauan Arifin di Pulau Komodo, Coki juga mengimbau kami agar tidak membuang sampah selama berkunjung ke Pulau Padar. Penduduk setempat benar-benar menjaga kelestarian pulau yang terkenal dengan savananya ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun