Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Tiga Outfit Keren agar Tarawih-mu Semakin Nyaman

10 April 2023   22:36 Diperbarui: 10 April 2023   22:39 1485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si Merah Bersahaja (sumber: dokumentasi pribadi).

Penafian. Saya bukan penata busana. Bukan pula peraga busana. Saya hanyalah penulis yang doyan bergaya. Apa yang saya utarakan di sini sepenuhnya berasal dari selera pribadi dan stok busana di lemari. Tapi saya berdoa, semoga setelah membaca Anda beroleh banyak inspirasi.

***

Bulan Ramadan, bulannya mengejar amalan. Banyak amalan khusus pada bulan Ramadan yang tidak ada pada bulan-bulan lainnya. Oleh karena itu, sayang seribu sayang jika Anda lewatkan begitu saja.

Salah satu amalan khusus Bulan Puasa adalah Salat Tarawih. Salat sunat yang dijalankan selepas Isya ini menghiasi malam-malam sepanjang bulan Ramadan. Berbagai surau dan masjid di seluruh dunia, termasuk Indonesia, rutin menggelar Salat Tarawih berjamaah.

Jumlah rakaat tarawih sendiri berbeda-beda. Ada yang mengerjakan sebanyak delapan rakaat. Ada pula yang dua puluh rakaat. Semuanya boleh, karena berlandaskan hadis yang sahih dan dipraktikkan langsung oleh Nabi Muhammad dan diajarkan kepada para sahabat pada zamannya.

Nah, supaya semakin nyaman saat menunaikan Salat Tarawih, pilihan busana perlu diperhatikan. Lagipula, ada adab dan anjuran berbusana saat melaksanakan salat. Bukan apa-apa, bagi umat muslim, salat adalah tiang agama dan simbol interaksi manusia dengan Sang Pencipta.

Ibarat kata, bertemu dan berkomunikasi dengan Sang Khalik.

Oleh karena itu, gaya berbusana juga perlu disesuaikan. Harus menutup aurat, indah dipandang, dan nyaman dikenakan. Supaya kekhusyukan salat tidak terganggu dan melahirkan pahala yang optimal.

Setuju?

Jika setuju, maka izinkan saya menuturkan satu pesan. Pesan itu sebenarnya sudah termuat dalam judul artikel ini. Tapi okelah, saya ulangi kembali. Pesan yang saya maksud berbunyi, “Tiga outfit keren supaya tarawih-mu semakin nyaman.”

O ya, karena saya seorang pria tulen, maka outfit yang saya maksudkan dalam artikel ini seluruhnya adalah busana pria. Kalau kebetulan Anda seorang wanita, ya, tidak apa-apa juga. Siapa tahu berguna bagi orangtua, saudara, pacar, atau suami.

Tanpa berlama-lama, langsung saja kita masuk ke bagian yang pertama.

Pertama: Si Merah Bersahaja

Kultur busana muslim di Indonesia banyak dipengaruhi oleh Negeri Cina. Baju koko, misalnya. Sejarah berkata, baju koko adalah pakaian yang umum digunakan pria Tiongkok, dan pertama kali dibuat sekitar abad ke-20.

Hubungan dagang dengan Nusantara mendorong akulturasi budaya Cina dan Indonesia. Singkat cerita, proses akulturasi terjadi secara sempurna, dan itu bisa kita cermati pada baju koko. Orang kita banyak menganggap baju koko sebagai baju muslim dan umum digunakan sebagai busana ketika salat.

Nah, berbekal insipirasi itu, maka outfit yang pertama kali saya ajukan adalah Si Merah Bersahaja.

Si Merah Bersahaja (sumber: dokumentasi pribadi).
Si Merah Bersahaja (sumber: dokumentasi pribadi).

Warna merah sendiri dianggap sebagai simbol kesuburan dan keberkahan bagi orang Tiongkok. Oleh karena itu, rasanya pas kalau warna baju koko yang paling saya sarankan adalah merah. Supaya kita sadar, dari mana asal baju koko itu tercipta.

Untuk menambah kesan elegan, meskipun dominan merah, baju koko berlengan pendek yang saya gunakan juga memiliki corak berwarna hitam. Supaya kesan berani sedikit turun hingga ke tingkat bersahaja.

Warna merah yang saya pilih juga berjenis merah marun. Supaya tidak begitu menusuk mata dan terlalu menjadi pusat perhatian jamaah salat tarawih lainnya. Singkat kata, tidak usah sampai terlalu menarik perhatian, karena salat bukanlah gaya-gayaan.

Untuk melengkapi atasannya, bawahan celana bahan berjenis stretch berwarna hitam menjadi pilihan saya. Senada dengan warna peci hitam andalan orang Indonesia yang dipopulerkan oleh presiden pertama Indonesia, Soekarno.

Supaya makin selaras, jangan lupa menenteng sajadah yang punya dominan warna merah. Apa yang dikenakan di badan, dengan apa yang menjadi alas sujud, itu terasa padu dan padan.

Kedua: Si Putih Trendi

Ketika berbicara outfit tarawih, tidak afdal rasanya jika tidak membahas warna putih. Pasalnya, sejak dulu warna putih dianggap sebagai simbol hati yang suci dan pikiran yang bersih. Pas dengan janji Tuhan jika kita bisa menunaikan ibadah Ramadan dengan baik, maka ampunan tak terbatas akan diberikan.

Namun demikian, bukan berarti warna putih itu membosankan. Tinggal rajin mengulik padanannya, warna putih juga bisa berkesan trendi atau kekinian. Lagipula, warna putih cenderung cocok dengan warna apa saja.

Inspirasi warna putih itu saya paparkan dalam pilihan berbusana yang kedua, yaitu Si Putih Trendi.

Si Putih Trendi (sumber: dokumentasi pribadi).
Si Putih Trendi (sumber: dokumentasi pribadi).

Berbeda dari pilihan pertama, pada pilihan kedua saya menyarankan Anda mengenakan baju koko berlengan panjang. Supaya kesan bersih melingkupi sekujur tubuh dan menambah suasana nyaman ketika menunaikan salat tarawih.

Untuk menambah kesan trendi dan melengkapi atasan berwarna putih, saya memilih bawahan celana panjang bahan berjenis stretch berwarna abu-abu. Supaya lebih adem dan tidak terlalu mencolok mata.

Untuk penutup kepala, saya pilih peci rajut ala Timur Tengah berwarna putih. Warna putih ini untuk menyelaraskan dengan warna atasannya. Salah satu keuntungan mengenakan peci rajut adalah Anda terlihat lebih segar dan muda.

Terakhir, untuk pilihan sajadah, saya menyarankan Anda pilih yang berwarna-warni. Saya sendiri memilih sajadah dengan warna hijau bercampur emas, hitam, dan biru. Alasan saya memilih sajadah warna-warni adalah supaya outfit-mu tetap sedikit menyala dan tidak tertutup dengan warna lembut putih dan abu-abu yang mendominasi.

 

Ketiga: Si Hitam Elegan

Hitam adalah warna yang paling cocok dipakai seorang pria. Selain mengesankan elegan, warna hitam juga memberi kesan maskulin dan jantan. Sehingga outfit dominan hitam bisa menjadi pilihan ketika menunaikan ibadah salat tarawih.

Hanya saja, pastikan Anda tidak mengenakan warna hitam dari atas sampai bawah. Nanti dikira sedang berduka atau hendak melayat. Untuk itu, saran saya, warna hitam yang Anda kenakan harus dikombinasikan dengan warna lain.

Pilihan saya sendiri jatuh pada warna putih. Supaya kesan kontras dan dua-warna tetap ada.

Dengan demikian, inspirasi warna hitam itu saya udar dalam pilihan berbusana yang ketiga, yaitu Si Hitam Elegan.

Si Hitam Elegan (sumber: dokumentasi pribadi).
Si Hitam Elegan (sumber: dokumentasi pribadi).

Sama seperti pilihan busana kedua, saya menyarankan Anda mengenakan baju koko berlengan panjang. Supaya kesan elegan benar-benar meliputi sekujur tubuh dan menambah suasana adem ketika menunaikan salat tarawih.

Untuk menambah kesan trendi dan melengkapi atasan berwarna hitam, saya memilih bawahan sarung berwarna putih dengan garis abu-abu. Supaya kesan kontras bisa didapatkan, dan menurunkan kesan elegan ke tingkat sederhana.

Untuk penutup kepala, saya pilih peci rajut ala Timur Tengah berwarna abu-abu. Warna abu-abu ini menyelaraskan dengan corak abu-abu yang termuat dalam pilihan bawahan berupa sarung. Seperti yang saya kemukakan pada pilihan outfit yang kedua, salah satu keuntungan mengenakan peci rajut adalah Anda terlihat lebih segar dan muda.

Terakhir, untuk pilihan sajadah, saya menyarankan Anda pilih yang berwarna hitam. Kalau memungkinkan, hitam dengan padu-padan emas. Gabungan warna hitam dan emas akan membuat kesan elegan begitu kental.

Epilog

Itulah tiga outfit andalan saya ketika menunaikan salat tarawih. Ada yang merah, putih, dan hitam. Tinggal pilih saja sesuai selera Anda. Lagipula, biayanya cukup terjangkau, kok. Paling-paling tidak sampai lima ratus ribu per outfit.

Tapi ingat, apa pun pilihan Anda, yang terpenting adalah niatnya benar. Jangan sampai sibuk memilih outfit sampai-sampai kekhusyukan ibadah jadi terganggu. Lebih daripada itu, busana yang Anda kenakan saat salat itu hendaknya menutupi aurat, nyaman, dan tidak menganggu pandangan orang sekitar.

Satu lagi. Mumpung bulan Ramadan, saya juga menyarankan Anda untuk gemar berbagi. Dengan kata lain, jika membeli baju baru, pastikan baju lama Anda yang masih layak pakai didonasikan kepada yang membutuhkan. Itung-itung tambah pahala, kan? [Adhi]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun