Mau tidak mau pemerintah harus menahan laju impor dengan menunda beberapa proyek strategis nasional. Ironisnya, beberapa proyek yang ditunda merupakan proyek infrastruktur penopang KEK Tanjung Lesung, yakni Bandara Banten Selatan, Jalan Tol Panser, dan Jembatan Selat Sunda.
Pengembang jelas makin geram dan ogah-ogahan. Tanpa promosi optimal dan infrastruktur penunjang, target mendatangkan 1 juta wisatawan mancanegara semakin sulit didapatkan. Arus kas wisatawan lokal---yang datang karena penasaran---belum cukup untuk memenuhi tingginya biaya operasional dan investasi yang telah ditanam.
Banten kini berada di ujung persimpangan. Maju tak kuasa, berdiam diri semakin sengsara. Pengembang menuntut pembangunan jalan penunjang harus diutamakan. Sedangkan pemerintah menginginkan pembangunan kawasan wisata harus tuntas terlebih dahulu.
Pertanyaan klasik, "Lebih dulu mana, ayam atau telur?" harus segera dipecahkan demi masa depan Banten yang lebih baik.
Memanfaatkan Momentum
"Secepatnya, kami akan melakukan pengajuan (pembangunan Bandara Banten Selatan) kepada Pemerintah Pusat."
~ Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy saat membuka Festival Tanjung Lesung 2018 di Pandeglang, Banten, 28 September 2018.
Festival Tanjung Lesung 2018 seakan menjadi titik balik pembangunan KEK Tanjung Lesung. Wakil Gubernur berjanji akan mengajukan kembali proposal pembangunan Bandara Banten Selatan yang sempat dihapus dari daftar proyek strategis nasional oleh Pemerintah Pusat.
Momentum untuk kembali mendorong pembangunan KEK Tanjung Lesung terus mengemuka. Pertemuan Tahunan Bank Dunia-Dana Moneter Internasional 2018 di Bali beberapa bulan lalu, menjadi salah satunya. Hajatan ekonomi terbesar dunia tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi, salah satunya adalah pengembangan destinasi wisata terintegrasi sebagai sebuah solusi permasalahan ekonomi.
Dukungan dunia juga kepada Indonesia juga terus berdatangan. Peringkat Indonesia dalam World's Travel & Tourism Competitive Index (TTCI) yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF) meningkat pesat. Dari semula ke-50 pada tahun 2016, menjadi ke-42 dalam waktu satu tahun saja.
Berbagai momentum tadi dapat dimanfaatkan untuk segera menyelesaikan pembangunan KEK Tanjung Lesung. Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang patut segera diambil.
Pertama, perlunya promosi berkelas dunia. Banten Expo 2018 bisa menjadi sarananya. Gelaran bertajuk Hajat Ageng yang dibuka mulai tanggal 21 November 2018 harus dimanfaatkan sebagai sarana promosi investasi KEK Tanjung Lesung kepada para investor dunia.