Untuk itu, diperlukan pengawasan ketat dan menyeluruh. Tutup celah suap dengan regulasi yang ketat. Tidak hanya di tingkat pusat, namun juga ke tingkat daerah, yang justru merupakan lokasi investasi potensial.
Selain itu, membangun sistem birokrasi dengan memanfaatkan sarana teknologi digital tidak bisa ditunda lagi. Ini bertujuan untuk menjamin layanan publik yang transparan, terang benderang, dan efisien.
Untuk mengembangkan sistem ini, tidak perlu jauh-jauh belajar ke luar negeri. Belajarlah dari perusahaan rintisan dalam negeri yang kaya akan inovasi.
Dengan berbagai langkah konkret mendorong investasi dan perbaikan layanan publik tersebut, volatilitas nilai tukar Rupiah diharapkan dapat tetap terjaga, meski terus didera oleh berbagai risiko ketidakpastian global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H