Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memerdekakan Rupiah di Negeri Sendiri

17 Agustus 2017   20:12 Diperbarui: 17 Agustus 2017   20:59 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Saya, seorang pegawai BI yang bertugas membuka Kas Titipan baru di berbagai daerah, merupakan panggilan hati untuk berbuat suatu hal yang positif kepada Negeri ini. Di Sulawesi Utara, pada tahun ini akan segera dibuka Kas Titipan di salah satu daerah terluar, yaitu di Melonguane, Kepulauan Talaud. Kepulauan Talaud merupakan sebuah Kabupaten yang terletak di ujung utara Nusantara dan berbatasan langsung dengan Negara Filipina.

Survey awal yang kami lakukan di Kepulauan Talaud menunjukkan hasil yang di luar dugaan. Di beberapa kecamatan, pedagang pasar tidak mau lagi menerima pembayaran dengan menggunakan Uang Rupiah Logam. Berbagai produk yang dijual, ditawarkan dengan harga yang genap mengikuti ketersediaan pecahan pada Uang Rupiah Kertas.

Bukan hanya itu, tingkat kelayakan Uang beredar dinilai masih sangat rendah, mengingat hanya terdapat 2 Bank Umum di daerah tersebut. Hal ini disebabkan sulitnya akses perbankan terhadap Uang Rupiah Layak edar, mengingat perbankan di Talaud harus menempuh perjalanan laut selama 14 jam mengambil atau menyetor Uang Rupiah ke kantor cabangnya di Manado. Belum lagi jika dikaitkan dengan risiko keamanan di sepanjang perjalanan dan biaya yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan Uang bagi nasabahnya.

Nah, dengan adanya Kas Titipan di Kepulauan Talaud maka akan mempercepat penyediaan Uang Rupiah Layak edar hingga ke Pulau terluar, Miangas. Perbankan tidak perlu melawan ombak di laut untuk mendapatkan Uang Rupiah Layak edar. BI secara berkala akan datang ke sana untuk memenuhi kebutuhan Uang bagi perbankan dan menjaga kualitas Uang Rupiah agar senantiasa berada dalam kondisi yang layak edar.

Pada akhirnya, rasanya kita sepakat bahwa tragedi layaknya sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan tidak perlu lagi masuk dalam catatan sejarah Negeri ini. Mari bersama memerdekakan Rupiah di Negeri sendiri.

Sebagai pegawai BI, ini cerita karya nyata Saya untuk Indonesia. Apa ceritamu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun