Proses pembukaan kas titipan terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama adalah pemetaan wilayah calon kas titipan. Pemetaan wilayah dilakukan dengan mempertimbangkan profil daerah, jarak antara wilayah calon kas titipan dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat, jumlah kantor bank, dan perkembangan serta potensi perekonomian daerah.
Tahap kedua adalah survey ke lokasi calon kas titipan. Berdasarkan hasil pemetaan wilayah, Bank Indonesia melakukan survey ke lokasi calon kas titipan untuk menggali informasi secara lebih detail. Informasi yang ingin diperoleh dalam tahap ini antara lain sarana dan prasarana yang dimiliki perbankan setempat, kondisi dan kapasitas khazanah (tempat penyimpanan Uang), tingkat kebutuhan Uang, serta pendapat perbankan dan Pemerintah Daerah setempat mengenai rencana pembukaan kas titipan.
Lantas, manfaat apa saja yang bisa didapat dengan membuka kas titipan?
Setidaknya ada 4 (empat) manfaat utama kas titipan. Dari sisi perbankan, biaya dan risiko pengelolaan Uang Rupiah (cash handling) akan semakin rendah. Biaya cash handling merupakan salah satu komponen biaya terbesar bagi kantor cabang bank selain biaya gaji pegawai, khususnya bagi perbankan di daerah terluar.
Mengapa? Untuk menyediakan kebutuhan Uang bagi nasabah, bank akan melakukan remise (penarikan / penyetoran Uang) secara berkala ke kantor cabang yang lebih besar. Sebagai gambaran, perbankan di Kepulauan Talaud akan menempuh 28 (dua puluh delapan) jam perjalanan bolak-balik dengan menggunakan kapal laut untuk menarik Uang dari kantor cabang yang ada di Manado. Biaya yang dikeluarkan mencapai Rp9 juta untuk sekali remise. Belum lagi ditambah risiko keamanan di sepanjang perjalan menuju ke Manado. Nah, dengan adanya kas titipan, maka bank tidak perlu lagi melakukan remise, sehingga biaya dan risiko cash handling akan semakin rendah.
Manfaat selanjutnya dapat ditinjau dari sisi masyarakat. Dengan adanya kas titipan, maka kebutuhan masyarakat terhadap Uang dalam jumlah yang cukup, pecahan yang sesuai, dan kondisi yang layak edar akan semakin terpenuhi. Cerita si pedagang pasar yang menaikkan harga sayur bayam karena tidak memiliki Uang kembalian tentunya tidak akan terulang kembali. Selain itu, kondisi Uang di dompet dijamin tidak akan lusuh karena kas titipan juga menyediakan layanan penukaran Uang bagi masyarakat.
Manfaat ketiga adalah meningkatkan aktivitas perekonomian daerah. Tersedianya Uang Rupiah dalam jumlah yang cukup dan pecahan yang sesuai akan semakin memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi ekonomi. Para pelajar dapat dengan mudah membayar angkot untuk pergi menuntut ilmu ke sekolah. Pembayaran gaji bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) oleh Pemerintah Daerah dapat dilakukan dengan mudah. Pelaku usaha dapat dengan mudah bertransaksi dengan pembelinya. Jika transaksi pembayaran berjalan dengan lancar, maka aktivitas perekonomian akan tumbuh ke arah yang lebih baik.
Seperti yang telah disinggung di awal, manfaat kas titipan yang terakhir dan paling penting adalah menjaga kedaulatan di setiap jengkal NKRI. Melalui ketersediaan Uang Rupiah, setiap transaksi yang dilakukan di Negeri ini, khususnya di daerah terluar, akan dilakukan dengan menggunakan Rupiah. Dengan demikian, kisah pilu Pulau Sipadan dan Ligitan niscaya tidak akan terulang kembali.