Mohon tunggu...
san_isan
san_isan Mohon Tunggu... wiraswasta -

seseorang yang ingin belajar menjadi penulis,mempunyai semangat untuk bisa berkembang.sangat membutuhkan kritik dan saran untuk kemajuan menulisnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menanggapi Komentar dari Kompasianer tentang Drama "Kopi Maut"

3 September 2016   21:08 Diperbarui: 3 September 2016   21:26 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Namun sekali lagi saya tekankan, saya benar-benar sangat penasaran dengan motif Jessica yang memindahkan letak paper bag itu. Mungkin argumen dari mas Semuel S. Lusi bisa menjelaskan pada saya kenapa Jessica melakukan itu.

komentar mas JosRampisela :

"saat mentraktir kawan saya selalu membayar duluan dengan tujuan mencegah kawan yg ditraktir membayar duluan.sesuai keterangan saksi di persidangan, bukan mirna yg memilih meja no 54 melainkan resepsionis karena itu satu2 meja yg available untuk berempat.ada beberapa kamera yg mengcover meja 54, salah satunya yang lebih dekat tetapi di persidangan kamera yg dekat tidak ditampilkan adegan di titik krusial, malahan yg ditampilkan rekaman yg dr jauh. Ada kemungkinan rekaman dr jarak lebih dekat justru menunjukkan kegiatan mirna yg sebenarnya yg mungkin meringankannya.2 saksi ahli di persidangan terakhir sangat ahli meramal, mirip mama lauren."

Memang mas, di artikel saya juga menyebutkan hal itu tidak terlalu aneh untuk dilakukan, membayar terlebih dahulu dengan tujuan untuk mencegah kawan yang ingin diteraktir membayar tagihan pesanan. Namun dalam hal ini menurut argumen saya, bisa saja itu dilakukan supaya setelah meracuni, Jessica bisa pamit pergi terlebih dahulu sebelum Wayan Mirna meminum kopi tersebut hingga habis, atau dan sebelum reaksi racun itu bekerja. Dan kepergian Jessica nantinya menjadi tidak rancu karena dia pergi setelah membayar, jadi tidak akan ada hal yang ganjil nantinya. Terlihat seperti bukan dia pelakunya.

Namun Fakta dilapangan berbeda dengan apa yang di inginkan Jessica, Wayan Mirna langsung kejang-kejang sebelum Jessica sempat pergi pamit. kemungkinan menaruh racun yang terlalu banyak bisa menjadi penyebabnya.

Jessica memesan meja di area non-smoking, dan meja nomor 54 ada di area itu. Perihal meja yang available untuk empat orang sebenarnya di area smoking juga ada mas. Tapi kenapa harus yang ada di area non-smoking? Karena dia tidak merokok atau tidak suka asap rokok? tetapi saya menangkap motif lain kenapa Jessica memilih meja nomor 54, karena letak meja tersebut agak kurang pengawasan dari kamera CCTV. Kenapa rekaman kamera yang ditampilkan malah rekaman yang dari jauh? karena kamera yang letaknya lebih dekat dengan meja terhalang oleh tembok pembatas dan kaca pembatas, juga terhalang oleh paper bag yang Jessica pindahkan ke atas meja.

Saksi-saksi ahli di persidangan terakhir yang mas tuduhkan sangat ahli meramal, menurut saya karena mereka adalah saksi ahli yang diminta oleh kepolisian guna ikut membantu jalannya persidangan sesuai dengan keahlian yang dimiliki, bukan atas kemauan mereka sendiri untuk bersaksi.

komentar mas Kang Protes :

"Cuma dua saksi ahli yang yg saya nilai profesional dan objektif, yaitu Prof. Edward dan dr. Natalia. Sedangkan saksi ahli lainnya LUCU dan tendensius semua. Semua begitu emosional ketika Penasehat Hukum bertanya, tapi lemah lembut ketika menjawab hakim dan JPU. Yang lebih lucu adalah saksi Roni yg dengan yakinnya bisa MENEBAK sifat seseorang dari BENTUK wajahnya, sama spt seorang PEMBACA WAJAH.

 Apalagi ketika Jessica mengatakan keterangan Roni BOHONG, seketika Roni tak bisa mengendalikan emosinya.Anehnya JPU kok bisa menghadirkan PEMBACA WAJAH? Kenapa tidak sekalian dihadirkan Paranormal Forensik Permadi ATAU Hypnotist Forensik Uya Kuya?Ada baiknya kita yang awam tidak ikut serta memvonis Jessica (yang ternyata WNA) krn bila ternyata bukan Jessica yang melakukannya maka kita juga ikut menanggung dosa.

SATU LAGI, menurut saya Penasihat Hukum sudah bertindak benar. Tugasnya bukan membela habis2an orang yang bersalah, MELAINKAN mencari KEBENARAN dari fakta apa adanya agar kliennya terhindar dari tuduhan yang MENGADA-ADA/MENDUGA-DUGA. dan tidak berdasar.TERAKHIR, kalau menurut ahli sianida cepat menguap bila dilarutkan dl air, mengapa waktu yang cukup lama antara dituangnya sianida dan diminumnya kopi tsb tidak mengurangi konsentrasi ion sianida?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun