Dengan pembuktian gambar diatas maka terbukti bahwa pestisida dari limbah kulit bawang ini efektif dalam mengusir hama, keefektifitasannya dapat dilihat seminggu setelah pengaplikasian pestisida. Hasil evaluasi dari kegiatan intervensi yang dilakukan bersama pihak desa menghasilkan respon dan tingkat kepuasan yang baik.Â
Hasil wawancara yang dilakukan juga menyatakan bahwa para petani dan pihak desa menambah pengetahuan baru mengenai pestisida nabati dari kulit bawang serta merasa senang karena hasil setelah pengaplikasian pestisida nabati terbukti berhasil membuat tanaman mereka terhindar dari hama.Â
Keberhasilan ini diharapkan dapat membantu mengurangi biaya perawatan tanaman karena menggunakan limbah rumah tangga yang mudah untuk didapatkan daripada menggunakan pestisida dengan campuran bahan kimia yang tidak ramah lingkungan. Karena hasil yang dirasakan sangat memuaskan, membuat para parangkat desa tertarik untuk menjadikannya sebuah produk yang nantinya dapat diperjual belikan dan membantu para petani lokal lainnya dalam merawat tanamannya menggunakan bahan alami serta ramah lingkungan.
Daftar referensi :
Buku Desa
Marpaung, A.E., dan Hutabarat. R.C. (2015). Respon Jenis Perangsang Tumbuh Berbahan       Alami  Setek Batang terhadap Pertumbuhan Bibit Tin (Ficus Carica L.). Jurnal   Hortikultura,  25(1), 37-43.
Rahmawati, D., Djaelani, M.A., Kasiyati, dan Sunarno. (2020). Bobot Karkas dan Bagian Karkas Ayam Petelur Jantan (Gallus domesticus L.) Setelah Pemberian Tepung Daun    Kelor  (Moringa oleifera Lam.) sebagai Imbuhan Pakan. Jurnal Biologi Tripika, 3(2),       65-72).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H