Terakhir, kami diajak memasuki area pencucian kereta. Di sini kami melihat secara langsung proses pencucian langsung gerbong-gerbong KRL oleh para petugas agar senantiasa bersih dan nyaman saat digunakan. KRL lalu dibilas dan dikeringkan sebelum akhirnya dapat digunakan kembali untuk masyarakat.
Napak Tilas Sejarah Kota Depok: Pernah Jadi Negara Sebelum Indonesia Merdeka?
Puas berkunjung ke Depo KRL Depok, kami lalu berkunjung ke Cornelis Koffie yang terletak di Jl. Pemuda No. 16, Pancoran Mas, Depok untuk ngopi-ngopi lucu. Sekilas sih seperti kafe pada umumnya saja. Namun dengan bangunan gaya kolonial VOC, Cornelis Koffie memiliki keunikannya tersendiri karena dulunya, bangunan ini adalah rumah pribadi di zaman Belanda. Sempat menjadi sebuah restoran bernama Khasanti, bangunan ini kini beralih fungsi menjadi kopisyop sejak 2020.
Cornelis Koffie menawarkan beragam menu pilihan, baik makanan dan minuman yang menggugah selera. Di saat mayoritas peserta walking tour memesan jus buah, saya memesan Biskofie. Mumpung dibayarin, jadi pilih menu minuman yang paling mahal dan sulit ditemukan di tempat lain. hehe Biskofie adalah sajian minuman kopi yang bercampur dengan susu dan biskuit beraroma karamel lotus biscoff. Di tengah-tengah teriknya cuaca Depok, minum minuman ini jadi pelepas dahaga yang paripurna.
Semula, saya berpikir bahwa kami hanya ngopi-ngopi lucu saja lalu dilanjutkan dengan napak tilas secara mandiri sesuai jadwal acara. Namun ternyata Click Kompasiana dan Kreatoria memberikan kejutan yang tidak kami sangka-sangka. Untuk memberikan informasi sejarah yang akurat seputar kota Depok, ternyata mereka turut menghadirkan Kepala Bidang Sejarah Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein dan sejarawan Boy Loen. Wah, ini kesempatan yang berharga banget karena Pak Boy sendiri adalah akamsi yang merupakan tokoh keturunan Belanda Depok atau Kaoem Depok.
Sambil cemilin kentang goreng, tahu dan singkong serta menyeruput minuman masing-masing di Cornelis Koffie, kami mendengarkan penjelasan sejarah tentang Depok dari Pak Boy. Ia pun meluruskan tentang berbagai informasi yang salah tentang Depok yang telah tersebar di sosial media. Salah satu yang bikin kami shick shack shock adalah ternyata berita yang mengabarkan bahwa Depok sudah menjadi negara sebelum Indonesia itu hoax alias bohong!
Di sosial media, Depok sering dikabarkan sudah menjadi negara sebelum Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 karena telah memiliki presiden sendiri. Saya pun pernah beranggapan bahwa informasi ini valid. Tapi ternyata itu hoax alias tidak benar.