Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jadi Ketua ASEAN 2023, Saatnya Indonesia Unjuk Gigi sebagai Si Paling Nontunai di Asia Tenggara!

20 Juni 2023   23:59 Diperbarui: 7 April 2024   12:08 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia sebagai ketua ASEAN 2023 (dok. Sekretariat Kabinet)

Hadirnya terobosan ini menurut saya memberikan kemudahan sekali karena memungkinkan saya untuk menukarkan uang dalam jumlah yang lebih sedikit saat berpergian ke negara ASEAN.

Seketika saya jadi teringat dengan pengalaman saat melancong bersama teman ke Thailand, Malaysia dan Singapura beberapa waktu lalu. Setiap kali melakukan transaksi, saya sering merasa ribet karena metode pembayarannya selalu dilakukan secara tunai.

Hal itu dikarenakan saya harus membuka dompet berisikan mata uang asing yang telah ditukarkan. Sebagai orang asing yang belum familiar dengan desain dan warna pada mata uang yang digunakan, saya lalu harus teliti saat memberikan uang kepada pihak penjual atau penyedia jasa. Saya harus memastikan apakah lembaran uang yang dimaksud sesuai jumlah transaksi, terlebih kursnya berbeda dengan uang rupiah.

Jika transaksi yang dilakukan memiliki uang kembalian, saya juga harus teliti dalam menghitungnya. Saya harus memastikan bahwa jumlahnya pas dan sesuai. Jangan sampai kurang apalagi sampai ditipu.

Kegiatan transaksi mulai dari menyiapkan uang untuk membayar hingga menerima uang kembalian di negeri orang mungkin tampak biasa saja. Namun dengan status kita sebagai orang asing yang belum terbiasa dengan mata uang negara lain, transaksi yang harus selalu dilakukan secara tunai memiliki kekurangannya tersendiri. Selain memakan waktu lebih lama sehingga bakal terasa kurang praktis, transaksi secara tunai di luar negeri juga rawan dengan penipuan dan pencurian.

Saya berharap transaksi QRIS antarnegara ini diperluas sehingga saya dapat lebih mudah dalam melakukan transaksi saat berpergian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun