Lebih lanjut, penelitian juga menunjukkan bahwa game dapat membuat anak menjadi lebih kreatif. Sebanyak 63% anak yang dilibatkan mengatakan bahwa mereka menulis berbagai konten terkait game, mulai dari naskah, tips untuk pemain dan ulasan.
Selain itu, sebanyak 58% anak yang disurvey juga mengatakan bahwa mereka siap untuk menulis atau mendesain video game sendiri. Sepertiganya mengatakan bahwa mereka ingin kesempatan lebih banyak untuk membaca dan menulis tentang game di sekolah.
2. Membantu Tingkat Kedewasaan Anak
Selain meningkatkan literasi, bermain game pada anak ternyata membantu tingkat kedewasaan mereka. Hal ini seperti disampaikan oleh Profesor Psikologi Universitas Oxford Andrew Przybylski.
Ia mengatakan bahwa video game mengajarkan nilai-nilai berharga tentang self-regulation atau kontrol diri. Berkat kualitas video game yang dimainkan, anak akan menyesuaikannya ke dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi praktek yang baik untuk menjadi seorang dewasa".
3. Membantu Anak Mengendalikan Emosi
Manfaat berikutnya adalah bermain game dapat membantu anak mengendalikan emosi. Hal ini diungkap oleh dr. Dyah Novita Anggraini seperti dikutip dari klikalodokter.
Anak dapat mengendalikan emosi karena saat bermain, anak diajarkan untuk tidak cemas dan tetap tenang dalam menghadapi segala level dan rintangan yang ada. Alhasil, Kondisi ini dapat membantu mengajarkan anak untuk mengendalikan emosi sehingga ia bisa menyalurkannya dengan bijak di kemudian hari.
4. Membuka Peluang Karier
Jangan langsung skeptis ketika mengetahui si anak hobi bermain game. Dengan pesatnya perkembangan eSport jaman sekarang, game sudah menjadi industri tersendiri. Faktanya, game tidak lagi jadi kegiatan untuk bersenang-senang saja, tapi juga peluang karier yang dapat mendatangkan pundi-pundi rupiah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Besarnya potensi cuan yang dimiliki di bidang eSport menjadi alasan itulah kenapa sekarang banyak anak muda yang menggeluti profesi sebagai atlet eSport profesional. Tidak hanya karena penghasilannya yang besar, namun juga karena adanya kesempatan untuk mengharumkan nama bangsa di level internasional.
Penghasilannya pun bukan kaleng-kaleng. Lewat sponsor dan berbagai kompetisi yang berhasil dimenangkan, mereka telah mendapatkan penghasilan ratusan juta rupiah, jauh lebih besar dari karyawan kantoran biasa.Â
Hansel Ferdinand misalnya, atlet eSport ini berhasil mengumpulkan total penghasilan sebesar Rp1,5 Miliar. Sementara Kevin Susanto berhasil meraih penghasilan sebesar Rp977 juta. Wow!
Jika si anak berminat untuk menjadi atlet eSport, orang tua bisa bantu wujudkan dari rumah dengan memberikannya dukungan. Namun jika ingin lebih serius lagi, orang tua juga bisa memfasilitasinya dengan mendaftarkan ke akademi eSport. Jadi enggak hanya sepak bola saja yang memiliki akademinya sendiri. Bidang eSport pun juga ada akademinya lho!