Dari segi genre disebutkan bahwa A Simple Favor adalah bergenre thriller-misteri. Dari genre tersebut, saya pun berekspektasi bahwa saya akan membayangkan adegan-adegan menegangkan dan mencekam yang membuat saya ketakutan layaknya film-film thriller seperti film I Know What You Did Last Summer, Texas Chainsaw Massacer, The Hostel atau bahkan The Prey: Strangers. Pasti deh nanti ada kekerasannya, ada darahnya atau bahkan ada korbannya. Pokoknya bikin kita bergidik ngeri deh!
Namun berbeda dengan film-film yang disebutkan di atas, film berdurasi 117 menit yang diangkat dari novel karya Darcey Bell dengan judul yang sama ini menawarkan sesuatu yang berbeda.Â
A Simple Favor adalah film thriller yang aman untuk ditonton bahkan bagi seorang penakut dan sensitif dengan darah sekalipun. Adanya berbagai adegan jenaka sepanjang film membuat para penonton termasuk saya tertawa terpingkal-pingkal dari awal hingga akhir.Â
Saya pun jadi mikir ini film thriller berbalut komedi atau thriller berbalut komedi? Dibilang thriller tapi bikin ketawa. Dibilang komedi, tapi memiliki suspens dan dibuat deg-degan.
Sumber utama komedi ini tak terlepas dari peran Stephanie sebagai vloger. Kebiasannya memosting vlog-vlog dengan cara live streaming membuat seisi bioskop tertawa. Selain karena selalu mengawali videonya dengan sapaan "Hi moms!", Stephanie juga kerap memosting vlog tentang hal-hal sederhana yang dialaminya.Â
Kontrasnya sifat antara Stephanie dan Emily juga menjadi hal menggelitik lainya. Stephanie adalah orang yang enggak enakan dan takut menyinggung orang lain, sedangkan Emily adalah orang yang blak-blakan dan tak jarang berkata-kata kasar.
Saking takut menyinggung orang lain, saat berkunjung ke rumah Emily, Stephanie bercerita kepadanya bahwa ia punya tabungan 'upsy'. Keluarganya adalah keluarga yang pantang berbicara kata-kata kasar.Â
Maka setiap kali ia keceplosan berkata kasar, ia secara refleks akan berbicara upsy dan sebagai hukumannya, harus meletakkan sejumlah uang pada tabungan 'upsy'. Kebiasannya ini bahkan menurun kepada anaknya, Miles.
Hal lucu lainnya juga tampak pada tiga teman Stephanie dan Emily lainnya. Di sekolah, Stephanie juga punya tiga teman yang juga merupakan orang tua murid. Yang menarik, setiap kali Stephanie berurusan dengan Emily, ketiga teman ini selalu muncul dan pasti deh selalu ngomongin mereka dari belakang. Adegan gosipin Stephanie ini tentu saja mengundang gelak tawa.
Kejenakaan juga ditunjukkan ketika Anna Kendrick menyebutkan nama "Indonesia" dalam salah satu adegan. Walau bermakna kurang bagus, penyebutan negara kita di film ini membuat seisi bioskop tertawa saat mendengarnya.