Ada  berbagai manfaat yang bisa  didapatkan oleh para pengguna Lamikro.  Selain dapat memonitor aktivitas  keuangan UKM, Lamikro juga membantu  pelaku usaha dalam membuat laporan  keuangan lebih cepat dan efisien,  menggantikan metode tradisional  pencatatan manual dan bahkan membuat  prosedur penganggaran menjadi  lebih modern.                  Â
Eits,  enggak perlu  khawatir. Faktanya, keamanan Lamikro telah dijamin oleh  Kementerian  Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM)  lho karena dibuat dengan kode keamanan  dengan tingkat keamanan tinggi!  "Kami akan berusaha bagaimana supaya  aman. Ini laporan keuangan yang  butuh prudential,  penuh  kehati-hatian. Sengaja kami persulit," jelas Anang Rachman, Kepala  Bidang Lembaga  Kewirausahaan Anang Rachman Kemkop UKM.
Tidak  perlu ragu juga dalam menggunakan Lamikro ini karena pembuatan aplikasi  ini melibatkan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Udah terpercaya gitu  lho! Ketua IAI Tia Adityasih menuturkan bahwa Lamikro sudah memenuhi  standar akuntansi nasional. Ia bahkan berharap jika para pelaku usaha  tidak memakai sistem transaksi tunai dapat menerapkan Standar Akuntansi  Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (EMKM). Â
Dalam kegiatan diskusi dijelaskan pula kenapa Lamikro harus diakses via daring (online).  Ternyata ada alasannya. Hal itu dikarenakan sistem Lamikro dibuat  sangat kecil untuk ponsel berbasis android. Alhasil, jika beroperasi  secara offline, itu bisa menjadi masalah karena ada banyak data yang harus disimpan.Â
Dikutip  dari Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), Indonesia  memiliki 60,7 juta  UMKM pada  2015 dengan 98,73% di antaranya  merupakan usaha berskala mikro. Namun baru 3.259 orang saja di antara  mereka yang baru bergabung menjadi pengguna.
Jika  dibandingkan  dengan jumlah keseluruhan pelaku usaha mikro, jelas jumlah  pengguna  Lamikro masih sedikit. Namun seiring modernnya masyarakat dan  meningkatnya jumlah pelaku usaha, saya percaya bahwa ke depannya akan  semakin banyak pelaku usaha yang mengandalkan Lamikro untuk  memperlancar  usaha mereka.  Insyaallah salah satunya adalah saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H