Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jelajah Dunia lewat Tulisan bersama Agustinus Wibowo

13 April 2018   23:42 Diperbarui: 13 April 2018   23:54 1433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agustinus Wibowo dalam Gramedia Writers and Readers Forum (dokpri)

Melakukan riset tak berarti kita harus tahu 100% tentang daerah atau tempat yang hendak kita kunjungi. Namun setidaknya kita memiliki gambaran sehingga kita tidak buta sama sekali tentang daerah atau tempat tersebut.

4. Jujur.

Tulislah secara jujur tentang apa yang kita alami selama melakukan perjalanan. Jangan menuliskan apa yang diinginkan. Masih ingat kontrak penulis dan pembaca? Nah, ini masih ada kaitannya lho!

Mungkin tidak semua pengalaman atau hal-hal detil yang kita alami harus kita tulis, namun itu tidak berarti kita boleh melebih-lebihkan atau mengurang-ngurangkan apa yang kita alami saat melakukan perjalanan. Menceritakan apa adanya adalah kuncinya.

Rahasia Menulis Bagus

Selepas memberikan tips-tips, Agus juga memberikan rahasia menulis bagus lho kepada para peserta. Rahasia itu adalah:

"Berikan izin pada dirimu untuk menulis buruk-buruknya."

Baginya, di saat kita ingin menulis bagus, kita sudah seharusnya memberikan izin kepada diri kita sendiri untuk menulis sesuatu seburuk-buruknya. Tidak ada tulisan yang otomatis langsung bagus. Bahkan Ernest Hermingway pun berujar bahwa draft pertama adalah sampah.

Agus menganggap bahwa writing is revising.Kalau kita siap menulis, maka sudah harus siap juga untuk melakukan revisi. Nyatanya, di balik larisnya buku-buku yang ia tulis, ia harus melakukan revisi selama puluhan kali lho sebelum akhirnya dapat terpampang di rak-rak buku!

Poinnya adalah kalau kita ingin menelurkan karya yang bagus tidak ada yang instan. Kalau hasilnya jelek tidak masalah karena kita sudah memberikan izin kepada diri sendiri untuk menulis seburuk-buruknya.

Itulah sejumlah materi yang disampaikan oleh Agustinus Wibowo. Mengikuti sesi ini membuat saya merasa senang. Saya belajar banyak hal tentang bagaimana membuat nonfiksi kreatif yang baik. Dengan bahasa yang sangat mudah dimengerti, penjelasan Agustinus Wibowo membuat saya mendapatkan banyak pencerahan.

Gaya bicaranya yang asik juga membuat saya fokus dalam mendengarkan materi yang dipaparkan (biasanya suka tidak fokus lho, hehe). Saya rasa ilmu baru yang saya dapatkan tak hanya bisa saya terapkan secara spesifik pada nonfiksi kreatif atau cerita perjalanan saja, namun juga pada tulisan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun