Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Teror Orang Asing di Danau Gatlin

2 April 2018   14:31 Diperbarui: 2 April 2018   16:24 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga pemain The Strangers (ki-ka): Christina Hendricks, Bailee Madison dan Lewsi Pullman (dok. deadline.com)

Kinsey, salah satu anggota keluarga Mike yang diteror orang asing di Danau Gatlin (dok. movieweb.com)
Kinsey, salah satu anggota keluarga Mike yang diteror orang asing di Danau Gatlin (dok. movieweb.com)
Menonton film ini sebenarnya mengingatkan saya dengan film hollywood bergenre thriller lainnya, yakni "The Texas Chainsaw Massacre" dan "I Know What You Did Last Summer" yang bikin tegang. Walau sama-sama memakai formula 'teror di malam hari' dan 'kesunyian' seperti film thriller pada umumnya, namun sebenarnya "The Strangers: Prey At Night" memiliki ciri khas tertentu. Adanya kebiasaan memutar lagu lawas sebelum dan saat membunuh dan gambar-gambar berupa emotikon orang tersenyum menjadi kengerian tersendiri saat menontonnya.

Terlepas dari teror yang disebar oleh orang asing di Gatlin, film ini sebenarnya juga menyampaikan pesan tentang bagaimana anggota keluarga menjaga satu sama lain. Tentang bagaimana kasih sayang ibu dalam melindungi anaknya serta kerjasama antara orang tua dan anak dan kakak-adik dalam menjaga keutuhan keluarga menjadi kunci utamanya. 

Melalui film ini kita dapat melihat bahwa sekeras-kerasnya Cindy atau Mike dalam mendidik anaknya, mereka tetap menyayangi kedua anaknya. Begitu pun dengan Kinsey. Sekeras-kerasnya Kinsey, ia tidak ingin keluarganya terutama sang ibunya terluka. Sayangnya, pesan-pesan tersebut kurang tergali lebih dalam karena fokus film ini pada ketakutan Mike sekeluarga.

Bagi kamu yang takut dengan adegan-adegan keras apalagi sensitif dengan darah, jelas "The Strangers: Prey At Night" tidak bisa masuk dalam daftar favorit film yang harus kamu tonton. Namun bagi kamu yang ingin merasakan bagaimana rasanya diteror oleh orang asing di Danau Gatlin, tak ada salahnya memasukkan "The Strangers: Prey At Night" ke dalam daftar film yang ingin ditonton. Kendati ada adegan-adegan yang agak dipaksakan menjelang akhir film, bagi saya Johannes Roberts selaku sutradara sukses membuat film berdurasi 85 menit ini.  Untuk teror yang diberikan sepanjang film, saya berikan nilai 8.5 dari skala 1-10.

**Terima kasih untuk Komik atas kesempatan nobarnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun