Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perebutan Tahta di Wakanda dalam Film "Black Panther"

4 Maret 2018   22:33 Diperbarui: 4 Maret 2018   22:49 1768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wakanda seolah menjadi pesan bahwa orang-orang Afrika atau berkulit hitam yang biasanya dipandang sebelah mata justru mampu menjadi negara dengan peradaban dan teknologi yang tinggi, bahkan mengalahkan negara dengan penduduk mayoritas penduduk kulit putih. Black Panther seakan menjadi harapan bahwa suatu hari nanti negara-negara Afrika mampu bangkit dari menjadi negara yang maju. Ini isu yang sensitif sebenarnya namun di titik ini saya merasa Ryan Coogler telah sukses menjadi sutradara.

Lupita Nyong'o, pemeran Nakia dalam film Black Panther (dok. cinemablend.com)
Lupita Nyong'o, pemeran Nakia dalam film Black Panther (dok. cinemablend.com)
Black Panther membuat saya jatuh hati karena adanya penggunaan teknologinya yang ciamik. Kecanggihan efek-efek tertentu membuat saya merasa bahwa Wakanda itu ada di dunia nyata. Saya pun dibuat takjub akan berbagai panorama alam dan modernitas yang berpadu di Wakanda. Kalau ada beneran, rasanya ingin saya pergi ke sana!

Tidak ada film yang sempurna. Begitu pun dengan Black Panther. Untuk mencairkan suasana, Black Panther diselipi dengan beberapa adegan joke. Sayangnya, sebagian besar adegan-adegan jokeini terkesan tidak natural dan cenderung 'maksa'. Adegan jokeyang membuat saya tertawa lepas sih ada, namun hanya sedikit. Kekurangan lain menurut saya adalah kurang fokusnya konflik utama yang ingin dibahas. 

Entah mengapa saya merasa konflik berupa pencurian artefak di London kurang begitu penting karena bukan itu poinnya. Saya merasa akan lebih baik jika Ryan Coogler lebih mengambil porsi lebih besar pada masalah perebutan tahta yang dalam film justru baru muncul pada bagian akhir. Jika

Kendati pada bagian pembukaan film saya sempat bingung dengan jalan ceritanya, secara keseluruhan saya puas dengan film berdurasi 2 jam 14 menit ini. Saya bahkan ingin menontonnya kembali jika ada kesempatan lagi. Dari skala 1-10, saya beri nilai 7.5 untuk film ini.                                                       

Tayang dengan Format ScreenX

Ada yang menarik dari penayangan Black Panther. Black Panther tak hanya hadir dalam format regular, namun juga format ScreenX lho! Format ini tayang di 3 benua berbeda, mulai dari Amerika Serikat, Turki, Vietnam, Tiongkok, Thailand, Jepang dan tentu saja Indonesia.

ScreenX adalah teknologi tampilan layar perak yang mempunyai system multi-proyeksi dengan 270 derajat tampilan layar panoramik. Pada versi reguler biasanya kita hanya menonton di layar saja. Nah, pada format ScreenX kita juga bisa melihat tampilan film pada sisi kanan dan kiri bangku penonton. Dengan format ini, kita pun akan memiliki pengalaman menonton yang berbeda daripada biasanya.

"Dunia Wakanda diterjemahkan dalam format ScreenX memberikan pengalaman menonton yang berkesan bagi para penonton dengan teknologi panoramik." Jelas Dave Hollis, Presiden dari Theatrical Distribution, The Walt Disney Studio.

Perlu diketahui, tidak semua film memiliki format ScreenXnya. Di Indonesia sendiri baru ada 4 film yang ditayangkan dalam format screenX yang tayang sejak diresmikan 26 Mei 2017 di CGV. Keempat film tersebut adalah Pirates of The Carribean: Salazar's Revenge, Battleship Island, Kingsman: The Golden Circle dan tentu saja Black Panther. Black Panther sendiri adalah film Marvel pertama yang mengusung format ScreenX. Harga tiket untuk format ScreenX bervariasi, dari paling murah Rp70.000 hingga termahal Rp100.000 tergantung hari penayangan.

Berfoto bersama teman-teman Komik setelah Komik Nobar (20/2/18) (dok. Riyardi Arisman)
Berfoto bersama teman-teman Komik setelah Komik Nobar (20/2/18) (dok. Riyardi Arisman)
Bagi penikmat film yang berdomisili di luar Jakarta tak perlu khawatir. Black Panther dalam format ScreenX juga hadir di kota-kota besar lainnya, mulai dari Bekasi, Tangerang, Karawang, Bandung, Cirebon, Yogyakarta, Solo, Purwokerto, Mojokerto, Tegal, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Batam, Balikpapan, Lampung, Palembang, Manado bahkan hingga Makassar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun