Tidak tahan dingin? Iya. Masih ingat kan kalau hormon tiroid berfungsi untuk menghangatkan tubuh? Nah, karena hormon tiroidnya kurang, maka tubuh menjadi kurang hangat sehingga menjadi tidak tahan terhadap dingin.
Adapun tanda-tanda orang yang terkena hipotiroid bisa dilihat pada nadi yang menurun, bengkak pada muka dan kaki, pembesaran kelenjar tiroid hingga gangguan menstruasi. Buat kamu yang perempuan, hati-hati dengan gangguan ini. Itu karena hipotiroid lebih rentan terjadi pada wanita ketimbang pria!
Pada hipertiroid, hormon yang kebanyakan membuat banyak hormon dalam darah sehingga mempercepat metabolisme dalam tubuh. Biasanya terjadi karena faktor keturunan dan pada perempuan usia muda.
Gejala yang terasa antara lain adalah mudah marah, sulit tidur, sulit konsentrasi, berdebar, banyak makan tetapi berat badan tidak bertambah bahkan hingga tidak tahan panas. Tanda-tandanya dapat dilihat pada mata yang tampak melotot, nadi berdenyut cepat, keringat berlebihan, mudah bergemetar, pembesaran kelenjar tiroid hingga gangguan menstruasi.Â
Struma biasa disebut dengan gondok, yakni berupa pembesaran kelenjar tiroid atau karena GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium). Sementara Nodul adalah benjolan pada kelenjar tiroid yang dapat bersifat jinak ataupun ganas. Baik hipo, hiper, struma, nodul atau bahkan kanker tiroid, gangguan tiroid tidak boleh dipandang sebelah mata.
Kenapa? Itu karena gangguan tiroid dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Kualitas hidup akan turun dan tentunya juga akan berdampak pada dampak psikologis kita. Enggak hanya pada orang dewasa saja tetapi juga pada anak-anak, ibu hamil hingga bayi yang baru lahir!
Apa saja gangguannya?
1. Bayi
-Dapat terjadi retardasi mental. Retardasi mental adalah kondisi sebelum 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan/IQ (biasanya nilai IQ di bawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari.
2. Anak-anak
-Gangguan tumbuh kembang dan perilaku