Mohon tunggu...
Nyak OemarAyri
Nyak OemarAyri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tidak berbakat di bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lembar Elegi Johan Pahlawan

17 Februari 2021   23:37 Diperbarui: 18 Februari 2021   00:00 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Murka tlah kuasai mereka, penghinaan Teuku Umar jadi apinya

Entah kapan harus terhenti, tatkala tertorehkan khianat dalam perjuangan

Setelah Van Teijn kemudian Deykerhooff, siasat Teuku Umar menipu pandang


Setiap karsa tersusun rapi, hingga seruan perang berada dalam satu panji

Indah lazuardi memikat rasa, semangat juang Teuku Umar kian membara

Perang...lawan...maju... Jangan sekali-kali kau menghamba meratap iba

Aceh tanah pusaka tak rela dijajah Belanda, kesetian untuk paduka raja

Meski para penghianat bangsa menikam sisi tanpa takut dosa

Pasukan Belanda mengepung tiap sisi, tak mungkin mundur sebagai pengecut

Lawan kiranya jalan kemuliaaan, meski kematian membayang di pelupuk mata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun