Mata ku terjaga, kutatap lagi masih tak percaya
Sampah apa bertebaran pagi ini? Menggelikan
Kukira orang gila mana ciptakan lelucon tak berakal
Mengapa harus telur busuk digoreng untuk sarapan?
Hal-hal bodoh di kemas rapi menjadi konsumsi publik
Menipu adalah makanan mereka yang kapitalis
Tak peduli kebodohan macam apa yang di beritakan
Yang terbayang hanya pundi-pundi penuh dan untung besar
Bodohnya manusia-manusia itu percaya seperti tak punya isi kepala
Senang berbicara bagai lilin tanpa api, lidah mereka busuk
Ciptakan sensasi mengundang tafsir, jadi sebab panen hujatan
Tak punya rasa malu, berbangga diri menjadi titik arah pandang
Umbar aib sudah ciri khas, tebar fitnah menjadi penyedap rasa
Ucapannya di jadikan lapak mencari keuntungan pribadi
Tak peduli ada darah-darah yang menghitam di dadanya
Media tak lagi mengamalkan cita-cita bangsa
Mengejar rating untuk menambah lipatan kekayaan
Isinya hanya kebodohan dan lagi-lagi kebodohan
Tak terasa sudah malam, muak membaca ketololan manusia
Aku bergegas kembali menutup mata, semoga besok lenyap tak tersisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H