Ciptakan sensasi mengundang tafsir, jadi sebab panen hujatan
Tak punya rasa malu, berbangga diri menjadi titik arah pandang
Umbar aib sudah ciri khas, tebar fitnah menjadi penyedap rasa
Ucapannya di jadikan lapak mencari keuntungan pribadi
Tak peduli ada darah-darah yang menghitam di dadanya
Media tak lagi mengamalkan cita-cita bangsa
Mengejar rating untuk menambah lipatan kekayaan
Isinya hanya kebodohan dan lagi-lagi kebodohan
Tak terasa sudah malam, muak membaca ketololan manusia
Aku bergegas kembali menutup mata, semoga besok lenyap tak tersisa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!