Mohon tunggu...
Nurul Khawari
Nurul Khawari Mohon Tunggu... Koki - Juru ketik, tinggal di Kartasura, Solo

http://www.facebook.com/nkhawari

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ratu Ageng

19 Oktober 2019   13:11 Diperbarui: 19 Oktober 2019   13:38 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kakek Ratu Ageng menjadi Bekel di daerah Batu Jamus, Kiai Ageng Datuk Sulaiman. Jika dirunut leluhur Ratu Ageng dari garis kakeknya ini akan sampai kepada leluhur Ratu Ageng yang menjadi raja raja Bima. (Carey 2008).

Disebut ulama karena Ratu Ageng ini pengikut Tharikat Shatariyah dan memiliki keahlian dalam membaca kitab-kitab klasik.

Tegalrejo yang sempat menjadi pusat pengkajian agama tak lepas dari peran Ratu Ageng. Beliau mendorong para kaum dan ulama dilingkar istana Kasultanan untuk hadir dan bermukim di Tegalrejo.

Suasana seperti itulah yang menempa Diponegoro muda.

*

Menjelang wafatnya, Ratu Ageng membisikkan kepada anak Laki lakinya, Sultan Hamengku Buwono II ;

".....meskipun sekarang engkau seorang raja, sesudah kematianmu engkau tak lebih daripada seorang kuli (batur). Jadi Hiduplah wajar !"

Ratu Ageng wafat 17 Oktober 1803 dimakamkan di Imogiri dengan diantar Pangeran Diponegoro.

#MencatatUntukMengingat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun