Mohon tunggu...
Nizzatul Husna
Nizzatul Husna Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Berawal dari kedua orang tua saya yang bertemu di kajian, dimana mereka saling memperhatikan satu sama lain. Dan selang beberapa waktu keduanya saling mengungkapkan perasaan sebagai tanda bukti awal dari percintaan mereka. Tiga bulan setelah pertemuan pertama, mereka melangsungkan akad pernikahan keduanya saling mengucapkan janji suci pernikahan di tahun 2000. Empat tahun kemudian mereka dikaruniai seorang anak perempuan, dimana anak itu menjadi salah satu kebahagiaan bagi mereka. Anak yang mereka harapkan lahir pada hari Kamis, 25 Maret 2004 dan anak perempuan itu diberi nama Nizzatul Husna, yang biasa dipanggil Nisa. Nisa adalah nama panggilan dari kedua orang tua saya. Waktu usia saya 6 tahun, saya menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Krukut 03 Depok. Setelah enam tahun menempuh pendidikan di Sekolah Dasar saya melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Jakarta, orang tua saya merasa bangga karena bisa sekolah di Madrasah Negeri. Tiga tahun kemudian, saya menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 11 Jakarta dimana saat itu dilanda COVID-19. Saya hanya belajar di sekolah selama 6 bulan pertama dan 2 bulan terakhir. Dampak yang saya alami selama sekolah di MAN yaitu tidak mengenal banyak teman. Selesai lulus saya pun berkuliah disalah satu universitas ternama di Jakarta yaitu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Di sana saya tidak hanya mendapatkan ilmu akademik tetapi saya juga mendapatkan relasi yang luas. Dan terakhir, ketika saya diterima di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu adalah momen berharga bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Korelasi Pendidikan Agama Islam Usia Dini terhadap Pergaulan Bebas Remaja

10 Juli 2023   07:00 Diperbarui: 10 Juli 2023   07:06 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.istockphoto.com/

Sumber: https://www.istockphoto.com/
Sumber: https://www.istockphoto.com/

Peran utama keluarga adalah salah satu wadah yang sangat penting bagi remaja untuk membentuk karakter mereka terutama peran seorang ibu. Apabila remaja sudah diperkenalkan pendidikan agama sejak usia dini maka pergaulan bebas pada remaja dapat diminimalisir. Selain peran utama keluarga, selektif dalam memilih teman bergaul sangat menentukan karakter remaja itu sendiri, bila salah dalam memilih teman maka akan terpengaruh pada hal-hal yang negatif. Berpendirian teguh dan memperbanyak kegiatan positif tentunya hal ini dapat menghindari dari pergaulan bebas, serta selalu berkomunikasi antara anak dan orang tua. 

Tujuan pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter pada remaja menjadi pribadi yang baik, berakhlak mulia, dan dapat menyesuaikan diri pada lingkungan sekitar. Dengan memberikan kegiatan-kegiatan yang positif kepada remaja seperti mengharuskan mereka untuk mengikuti pengajian lekar, mendengarkan ceramah, dan diskusi, baik pada dekade ke belakang maupun era globalisasi, kedua cara tersebut dapat dipadukan untuk mendidik para remaja. Sehingga hal ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam pada usia dini mempunyai hubungan yang erat terhadap pergaulan bebas pada remaja, terutama peran keluarga, guru, dan teman dapat memotivasi remaja untuk melakukan hal-hal positif yang berguna bagi masa depan. 

Daftar Pustaka

Ahyat, N. (2017). Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Islam, 4(1), 24--31. http://ejournal.uicmbandung.ac.id/index.php/edusiana/article/view/5.

Nadirah, S. (2017). Peranan Pendidikan Dalam Menghindari Pergaulan Bebas Anak Usia Remaja. Musawa: Journal for Gender Studies, 9(2), 309--351. https://jurnal.iainpalu.ac.id/index.php/msw/article/view/254. 

Budy Kusnandar, Viva. (2022). Persentase Pemeluk Agama di Indonesia (31/12/21). Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/12/sebanyak-8693-penduduk-indonesia-beragama-islam-pada-31-desember-2021.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun