Mohon tunggu...
Niza Siskianda Putri
Niza Siskianda Putri Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Niza Siskianda Putri, STKIP PGRI Trenggalek, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bertempat tinggal di Desa Tumpuk, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Percakapan Dalam Konteks Teori Kesantunan

16 April 2023   12:36 Diperbarui: 16 April 2023   12:41 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia selalu berinteraksi dengan sesamanya. Dalam interaksi itu diperlukan adanya sarana komunikasi, yaitu penggunaan bahasa dan seperangkat alat ucap. Salah satu bentuk interaksi adalah dengan melakukan percakapan. Pengertian percakapan adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dalam percakapan, kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain dan membangun hubungan antar individu. Namun, percakapan juga dapat menjadi rumit ketika melibatkan berbagai faktor seperti budaya, nilai, status sosial, dan sebagainya.

Teori kesantunan adalah salah satu teori yang membahas tentang cara berkomunikasi yang sopan dan tepat dalam interaksi sosial. Teori ini mempelajari cara orang berbicara dan bertindak untuk menciptakan kesan positif terhadap orang lain dan menjaga hubungan sosial yang baik. Teori kesantunan dikembangkan oleh para ahli bahasa dan antropolog seperti Penelope Brown dan Stephen Levinson, Erving Goffman, dan George Lakoff.

Dalam konteks teori kesantunan, percakapan dianggap sebagai cara yang penting dalam mencapai kesantunan dalam interaksi sosial. Dalam percakapan, orang harus memperhatikan penggunaan bahasa dan tindakan yang sesuai dengan norma-norma kesantunan yang berlaku dalam budaya mereka. Salah satu bentuk kesantunan adalah menjaga wajah (face-saving) atau menjaga harga diri seseorang. Dalam konteks ini, orang harus memperhatikan cara berbicara, termasuk kata-kata yang dipilih, nada suara, gestur, dan lain-lain untuk menjaga harga diri seseorang dan tidak melukai perasaannya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas percakapan dalam konteks teori kesantunan dengan fokus pada beberapa aspek penting seperti strategi kesantunan, aspek kesantunan, dan contoh penggunaan bahasa yang tepat untuk menjaga kesantunan dalam percakapan. Dengan memahami teori kesantunan, kita dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan menjaga hubungan sosial yang lebih baik dengan orang lain.

A. Strategi kesantunan

Strategi kesatunan dalam percakapan mencakup cara-cara untuk menjaga keharmonisan hubungan antara pembicara. Berikut adalah beberapa strategi kesantunan yang umum digunakan dalam percakapan:

1. Menggunakan bahasa sopan dan ramah Pembicara dapat menggunakan bahasa sopan dan ramah untuk menunjukkan kesantunan positif. Contohnya, mengucapkan salam, menggunakan kata-kata sopan seperti "tolong" dan "terima kasih", serta menggunakan bahasa yang tidak kasar atau menghina.

2. Menghindari konflik dan kontroversi Menghindari konflik dan kontroversi dapat menunjukkan kesantunan negatif. Contohnya, menghindari topik yang sensitif atau menghindari memberikan kritik yang kasar. Strategi ini dapat membantu menghindari konflik yang dapat merusak hubungan antara pembicara.

3. Menjaga jarak secara sopan Menjaga jarak secara sopan dapat menunjukkan kesantunan negatif. Contohnya, menggunakan bahasa yang lebih formal atau memperkenalkan diri dengan nama lengkap. Strategi ini dapat membantu menghindari kesan terlalu akrab atau memasuki zona pribadi.

4. Memberikan pujian atau penghargaan Memberikan pujian atau penghargaan dapat menunjukkan kesantunan positif. Contohnya, mengatakan "anda sangat pintar" atau "anda melakukan pekerjaan yang luar biasa". Strategi ini dapat membantu memperkuat hubungan antara pembicara dan meningkatkan rasa saling menghargai.

5. Menggunakan humor atau ironi Menggunakan humor atau ironi dapat menunjukkan kesantunan positif atau negatif tergantung pada konteks. Contohnya, mengucapkan lelucon untuk mencairkan suasana atau menggunakan ironi untuk menyampaikan kritik secara halus. Strategi ini dapat membantu membangun keakraban dan menghindari ketegangan.

6. Memberikan komplimen secara tidak langsung Memberikan komplimen secara tidak langsung dapat menunjukkan kesantunan negatif. Contohnya, berkata "saya belum pernah melihat sepatu seperti itu sebelumnya" untuk memberikan pujian pada sepatu yang dipakai orang lain tanpa secara langsung mengatakan bahwa orang tersebut terlihat bagus. Strategi ini dapat membantu menghindari kesan terlalu berlebihan atau merendahkan.

7. Meminta maaf atau meminta izin Meminta maaf atau meminta izin dapat menunjukkan kesantunan positif. Contohnya, meminta maaf jika terlambat atau meminta izin sebelum menggunakan barang milik orang lain. Strategi ini dapat membantu memperlihatkan rasa hormat dan menghindari ketidaknyamanan.

Strategi kesantunan ini dapat berbeda-beda tergantung pada budaya, konteks sosial, dan personalitas masing-masing individu. Penting untuk memperhatikan konteks dan memahami bagaimana strategi kesantunan yang tepat dapat membantu menjaga hubungan antara pembicara dalam percakapan.

B. Aspek Kesantunan

Terdapat beberapa aspek kesantunan yang perlu diperhatikan. Aspek-aspek tersebut adalah kesantunan positif, kesantunan negatif, dan kesantunan apresiatif.

1. Kesantunan positif merupakan upaya seseorang untuk memperlihatkan sikap hormat dan sopan dalam percakapan. Contoh dari kesantunan positif adalah menggunakan kata-kata yang sopan seperti "tolong", "maaf", dan "terima kasih". Dalam percakapan, kesantunan positif dapat memperlihatkan bahwa seseorang menghargai lawan bicaranya dan ingin mempertahankan hubungan baik dengan lawan bicaranya.

2. Kesantunan negatif merupakan upaya seseorang untuk menghindari tindakan atau kata-kata yang dapat merugikan atau menyinggung perasaan lawan bicaranya. Contoh dari kesantunan negatif adalah tidak menggunakan kata-kata kasar atau tindakan yang mengganggu lawan bicara. Dalam percakapan, kesantunan negatif dapat memperlihatkan bahwa seseorang ingin memperhatikan perasaan dan harga diri lawan bicaranya.

3. Kesantunan apresiatif merupakan upaya seseorang untuk memperlihatkan apresiasi atau penghargaan terhadap lawan bicaranya. Contoh dari kesantunan apresiatif adalah memberikan pujian atau penghargaan terhadap tindakan atau prestasi lawan bicara. Dalam percakapan, kesantunan apresiatif dapat memperlihatkan bahwa seseorang menghargai kontribusi atau prestasi lawan bicaranya.

Dalam percakapan, teori kesantunan dapat diterapkan dengan menggunakan prinsip-prinsip kesantunan yang terdapat pada masing-masing aspek kesantunan. Contoh dari penerapan teori kesantunan adalah saat seseorang ingin mengajukan permintaan atau usulan kepada lawan bicaranya, seseorang dapat menggunakan kata-kata yang sopan dan memperlihatkan apresiasi terhadap lawan bicaranya dalam mengajukan permintaan atau usulan tersebut. Selain itu, seseorang juga perlu menghindari kata-kata atau tindakan yang dapat merugikan atau menyinggung perasaan lawan bicaranya dalam percakapan.

Dalam kesimpulannya, teori kesantunan sangat penting dalam sebuah percakapan atau interaksi sosial. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kesantunan yang terdapat pada masing-masing aspek kesantunan, seseorang dapat mempertahankan harga diri dan memenuhi harapan sosial dalam sebuah percakapan atau interaksi sosial.

Daftar rujukan

Brown, P. & Levinson, S. C. (1987). Politeness: Some Universals in Language Usage. Cambridge: Cambridge University Press.

Leech, G. (1983). Principles of pragmatics. Longman.

Yuniarti, Netti. (2014). "Implikatur Percakapan Humor" dalam Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 3 nomor 2 (halaman 225-230). Pontianak:IKIP-PGRI Pontianak.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun