Mohon tunggu...
Niza Siskianda Putri
Niza Siskianda Putri Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Niza Siskianda Putri, STKIP PGRI Trenggalek, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bertempat tinggal di Desa Tumpuk, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Percakapan Dalam Konteks Teori Kesantunan

16 April 2023   12:36 Diperbarui: 16 April 2023   12:41 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Memberikan komplimen secara tidak langsung Memberikan komplimen secara tidak langsung dapat menunjukkan kesantunan negatif. Contohnya, berkata "saya belum pernah melihat sepatu seperti itu sebelumnya" untuk memberikan pujian pada sepatu yang dipakai orang lain tanpa secara langsung mengatakan bahwa orang tersebut terlihat bagus. Strategi ini dapat membantu menghindari kesan terlalu berlebihan atau merendahkan.

7. Meminta maaf atau meminta izin Meminta maaf atau meminta izin dapat menunjukkan kesantunan positif. Contohnya, meminta maaf jika terlambat atau meminta izin sebelum menggunakan barang milik orang lain. Strategi ini dapat membantu memperlihatkan rasa hormat dan menghindari ketidaknyamanan.

Strategi kesantunan ini dapat berbeda-beda tergantung pada budaya, konteks sosial, dan personalitas masing-masing individu. Penting untuk memperhatikan konteks dan memahami bagaimana strategi kesantunan yang tepat dapat membantu menjaga hubungan antara pembicara dalam percakapan.

B. Aspek Kesantunan

Terdapat beberapa aspek kesantunan yang perlu diperhatikan. Aspek-aspek tersebut adalah kesantunan positif, kesantunan negatif, dan kesantunan apresiatif.

1. Kesantunan positif merupakan upaya seseorang untuk memperlihatkan sikap hormat dan sopan dalam percakapan. Contoh dari kesantunan positif adalah menggunakan kata-kata yang sopan seperti "tolong", "maaf", dan "terima kasih". Dalam percakapan, kesantunan positif dapat memperlihatkan bahwa seseorang menghargai lawan bicaranya dan ingin mempertahankan hubungan baik dengan lawan bicaranya.

2. Kesantunan negatif merupakan upaya seseorang untuk menghindari tindakan atau kata-kata yang dapat merugikan atau menyinggung perasaan lawan bicaranya. Contoh dari kesantunan negatif adalah tidak menggunakan kata-kata kasar atau tindakan yang mengganggu lawan bicara. Dalam percakapan, kesantunan negatif dapat memperlihatkan bahwa seseorang ingin memperhatikan perasaan dan harga diri lawan bicaranya.

3. Kesantunan apresiatif merupakan upaya seseorang untuk memperlihatkan apresiasi atau penghargaan terhadap lawan bicaranya. Contoh dari kesantunan apresiatif adalah memberikan pujian atau penghargaan terhadap tindakan atau prestasi lawan bicara. Dalam percakapan, kesantunan apresiatif dapat memperlihatkan bahwa seseorang menghargai kontribusi atau prestasi lawan bicaranya.

Dalam percakapan, teori kesantunan dapat diterapkan dengan menggunakan prinsip-prinsip kesantunan yang terdapat pada masing-masing aspek kesantunan. Contoh dari penerapan teori kesantunan adalah saat seseorang ingin mengajukan permintaan atau usulan kepada lawan bicaranya, seseorang dapat menggunakan kata-kata yang sopan dan memperlihatkan apresiasi terhadap lawan bicaranya dalam mengajukan permintaan atau usulan tersebut. Selain itu, seseorang juga perlu menghindari kata-kata atau tindakan yang dapat merugikan atau menyinggung perasaan lawan bicaranya dalam percakapan.

Dalam kesimpulannya, teori kesantunan sangat penting dalam sebuah percakapan atau interaksi sosial. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kesantunan yang terdapat pada masing-masing aspek kesantunan, seseorang dapat mempertahankan harga diri dan memenuhi harapan sosial dalam sebuah percakapan atau interaksi sosial.

Daftar rujukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun