Mohon tunggu...
Muhamad Nizar Ubaidillah
Muhamad Nizar Ubaidillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - الحمد لله على كل حال

Saya seorang santri pondok pesantren fathul huda juga seorang mahasiswa universitas islam sultan agung semarang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Muslim Bukanlah Teroris

13 Januari 2022   22:11 Diperbarui: 13 Januari 2022   22:28 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Jika Anda takut pada Muslim, maka Anda juga harus takut pada perabot rumah tangga dan balita

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of North Carolina menunjukkan bahwa kurang dari 0,0002% orang Amerika yang terbunuh sejak 11 September dibunuh oleh Muslim. (Ironisnya, penelitian ini dilakukan di Chapel Hill: tempat yang sama di mana seorang non-Muslim berkulit putih membunuh tiga Muslim yang tidak bersalah ketika media utama mereka menepis serangan teroris ini sebagai sengketa parkir). 

Berdasarkan angka-angka ini, dan angka-angka dari Komisi Keamanan Produk Konsumen , rata-rata orang Amerika lebih mungkin diremukkan oleh sofa atau televisi mereka daripada dibunuh oleh seorang Muslim.Faktanya tiga orang Amerika tewas dalam pengeboman di Boston Marathon. 

Berapa banyak orang yang dibunuh balita pada tahun 2013? Lima, semuanya dengan tidak sengaja tertembak pistol oleh seorang balita. Itu berarti orang Amerika lebih mungkin dibunuh oleh balita pada tahun 2013 daripada mereka dibunuh oleh "teroris Muslim".

Menurut Biro Statistik Australia, dalam 36 tahun antara 1978 dan 2014, 113 orang meninggal karena terorisme, tetapi pada tahun 2016, 730 warga australia meninggal karena kekerasan dalam rumah tangga. Rata-rata dua wanita setiap minggunya dan sekitar 2.500 orang melakukan bunuh diri. 

Ketika pengemudi mabuk menyebabkan kecelakaan mobil, kami tidak pernah menyalahkan produsen mobil atas tindakan kekerasan pengemudi itu. Ini karena kami memahami bahwa kami tidak dapat menyalahkan seluruh perusahaan mobil yang memproduksi jutaan kendaraan yang aman, hanya karena salah satu mobil mereka dibajak oleh orang yang sembrono untuk menimbulkan kerugian. Jadi apa hak kita untuk menyalahkan seluruh agama yang lebih dari 1,6 Miliar orang yang cinta kedamaian, hanya karena tindakan segelintir orang yang relatif tidak signifikan? 

Saya tidak akan menyangkal bahwa terorisme adalah ancaman nyata, itu pasti. Namun, sangat tidak tepat untuk mengasosiasikan kata "Muslim" dan "teroris" ketika secara harfiah semua fakta menunjukkan hal yang sebaliknya. Satu-satunya cara kita sebagai warga negara indonesia dapat mengalahkan terorisme di dalam negeri dan di seluruh dunia, dengan secara akurat yaitu menargetkan akar masalahnya. 

Sebagai seorang Muslim, saya meminta Anda semua untuk mempertimbangkan secara mendalam fakta-fakta yang disebutkan di sini pada saat Anda melihat berita utama tentang Muslim dan terorisme. Martin Luther King Jr pernah berkata, "Kebencian tidak bisa mengusir kebencian, hanya cinta yang bisa melakukannya". Kita tidak bisa membiarkan perbedaan dalam liputan media membutakan kita dari fakta dan mengubah kita menjadi orang yang penuh kebencian, kita lebih pintar dari itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun