4. Hendaknya bersedekah dengan menampakkan wajah yang berseri-seri, murah senyum, wajah yang bahagia tidak karena terpaksa, hal ini berdasarkan Al Qur'an surah Al Baqarah ayat 262 yang berbunyi:
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَآ أَنفَقُوا۟ مَنًّا وَلَآ أَذًى ۙ لَّهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya : "Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati".
Dalam suatu riwayat dikatakan shadaqah dengan 1 dirham yang halal dengan penuh keikhlasan dan kebahagiaan itu lebih baik daripada shadaqah 100 dirham dengan perasaan yang terpaksa.
5. Hendaknya memberikan sedekah yang diberikan itu dari barang halal, dan berikanlah sedekah kepada keluarga yang membutuhkan, orang fakir miskin, kepada ulama dan kepada orang-orang sholih. sesuai firman allah dalam surah At Taubah ayat 60:
إِنَّمَا ٱلصَّدَقَٰتُ لِلْفُقَرَآءِ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْعَٰمِلِينَ عَلَيْهَا وَٱلْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَٱلْغَٰرِمِينَ وَفِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِّنَ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Artinya : "Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, orang orang yang berada di jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".
Diriwayatkan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda: " Apabila shadaqah keluar dari tangan pemiliknya maka dia akan berada di tangan Allah sebelum sampai ke tangan orang yang menerimanya, kemudian berbicara dengan 5 kalimat. Yang pertama yaitu: aku ini sedikit kemudian engkau menjadikanku banyak, aku ini kecil kemudian engkau menjadikanku besar, aku ini musuh kemudian engkau menjadikanku kekasih, aku ini rusak kemudian engkau menjadikanku kekal, Engkau adalah penjagaku dan sekarang akulah penjagamu.
Pembaca yang dirahmati Allah
Ada suatu kisah yang diceritakan dari Sayyidah 'Aisyah Radhiyallahu anha, Suatu hari datanglah seorang wanita menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam dan tangannya telah mengering, Dia berkata: " Wahai Rasulullah berdoalah kepada Allah sehingga tanganku menjadi baik seperti sedia kala". Nabi bertanya: " Apakah yang menjadikan tanganmu mengering?". Kemudian dia menjawab:" Aku bermimpi seakan-akan hari kiamat telah terjadi, neraka jahim telah dinyalakan dan surga telah dibuka. Kemudian aku melihat ibuku berada di salah satu jurang dari jurang-jurang neraka jahanam, salah satu tangannya memegang sepotong gajih, dan tangan yang lainnya memegang kain kecil yang digunakan untuk menghalau api. Aku berkata:" Wahai ibu, mengapa engkau berada di jurang ini? Padahal engkau orang yang taat kepada tuhanmu dan suamimu telah ridho kepadamu".
Ibu berkata:" Wahai putriku, Aku ini orang yang bakhil di dunia, dan disinilah tempat orang-orang yang bakhil". Kemudian aku bertanya:" Potongan gajih dan kain kecil apa Yang kulihat di tanganmu Itu?". Ibuku menjawab:" 2 barang ini adalah shadaqah yang pernah aku sedekahkan ketika di dunia, aku tidak pernah bersedekah di sepanjang umurku kecuali dengan kedua benda ini". Aku kembali bertanya:" Dan dimanakah ayahku? Ibu berkata:" Dia adalah orang yang dermawan, dan sekarang dia berada di tempat orang-orang yang dermawan di surga". Kemudian aku pergi ke surga, dan aku melihat ayahku berdiri di tepi telagamu Ya Rasulallah. Dia sedang memberi minum manusia, dia mengambil gelas dari tangan Ali, Ali mengambilnya dari tangan Utsman, Utsman mengambilnya dari tangan Umar, Umar mengambilnya dari tangan Abu Bakar, dan Abu Bakar mengambilnya dari tanganmu wahai Rasulullah. Aku berkata:" Wahai ayah, sesungguhnya ibuku yaitu istrimu Dia adalah orang yang taat kepada tuhannya dan engkau ridho kepadanya, dia sekarang terbakar di neraka jahanam sedangkan engkau memberi minum manusia dari telaga Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.