Pembelajaran berbasis proyek
Guru kreatif menggunakan proyek kehidupan nyata untuk mengajarkan konsep akademik. Dalam proyek ini, siswa tidak hanya mempelajari teori tetapi juga menerapkannya dalam situasi kehidupan nyata. Pembelajaran berbasis proyek adalah metode inovatif dalam pendidikan modern yang memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman kehidupan nyata dan proyek kehidupan nyata.Â
Dalam pendekatan ini, guru memberi siswa tugas atau proyek kompleks  yang melibatkan penelitian, perencanaan, dan implementasi. Proyek-proyek ini sering kali mencerminkan situasi kehidupan nyata dan memerlukan pemecahan masalah yang kreatif serta kerja tim.
Melalui pembelajaran berbasis proyek, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis tetapi juga mengembangkan keterampilan penting seperti pemecahan masalah, komunikasi, kepemimpinan dan kerja  tim. Mereka belajar bagaimana mengatur ide, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menyajikan hasil proyek secara efektif. Pembelajaran berbasis proyek juga meningkatkan motivasi intrinsik siswa karena mereka bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri.
Selain itu, pendekatan ini merangsang rasa ingin tahu dan kreativitas siswa ketika menghadapi tantangan dunia nyata yang memerlukan solusi unik. Oleh karena itu, pembelajaran berbasis proyek tidak hanya mengajarkan siswa suatu mata pelajaran tertentu tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan nyata. Pendekatan ini mempersiapkan siswa untuk menjadi pemecah masalah  dan pemimpin masa depan.
Kolaborasi lintas mata pelajaran
Guru kreatif berkolaborasi antar mata pelajaran untuk menciptakan pengalaman belajar terpadu. Misalnya, siswa menggabungkan ilmu-ilmu sosial dan seni untuk memahami sejarah melalui gambar dan karya seni. Kolaborasi interdisipliner merupakan pendekatan pembelajaran inovatif yang mengintegrasikan konsep dan metode dari berbagai bidang  ke dalam satu proyek atau kegiatan pembelajaran.Â
Dalam pendekatan ini, guru dari berbagai mata pelajaran bekerja sama untuk merancang pengalaman pembelajaran terpadu yang  menekankan hubungan antar mata pelajaran yang berbeda. Misalnya memadukan sains dan seni untuk memahami fenomena alam melalui karya seni, atau menghubungkan sejarah dan matematika untuk mengeksplorasi pola sejarah melalui analisis statistik.
Kolaborasi interdisipliner mencakup pengajaran yang kontekstual dan relevan dengan dunia nyata. Dalam proses ini, siswa tidak hanya memahami konsep individu dalam  mata pelajaran tetapi juga melihat hubungan antara berbagai aspek sains. Hal ini memungkinkan pengembangan keterampilan lintas disiplin, seperti pemecahan masalah, analisis kritis, dan kerja tim.Â
Selain itu, pendekatan ini merangsang minat belajar siswa, karena mereka melihat bagaimana pengetahuan yang dipelajari dapat diaplikasikan dalam konteks yang lebih luas.Â
Dengan menggabungkan keahlian dari berbagai disiplin ilmu, kolaborasi lintas mata pelajaran menciptakan pengalaman pembelajaran yang mendalam dan berarti bagi siswa, mempersiapkan mereka untuk tantangan dunia nyata yang kompleks dan multidimensional.
Pembelajaran berbasis permainan
Penggunaan unsur permainan dalam pembelajaran dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Guru yang kreatif merancang permainan edukatif yang melibatkan siswa dan mengajarkan keterampilan dan konsep dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Pembelajaran berbasis permainan atau gamification adalah metode pembelajaran yang menggunakan unsur permainan dalam konteks pendidikan.Â
Dalam metode ini, guru menggunakan unsur-unsur seperti tantangan, kompetisi, prestasi dan sistem penghargaan untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran berbasis permainan, siswa terlibat dalam aktivitas yang merangsang berpikir kreatif, pemecahan masalah, dan kerja  tim. Mereka termotivasi oleh tujuan yang dapat dicapai, tingkat pencapaian  dan penghargaan, yang meningkatkan motivasi intrinsik mereka.Â