Mohon tunggu...
niti negoro57
niti negoro57 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru Ndeso

Seneng ngulik sesuatu yang asing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami Layang-layang sebagai Ekspresi Budaya dan Tradisi

16 Oktober 2023   16:30 Diperbarui: 16 Oktober 2023   16:43 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seni menerbangkan layang-layang telah menginspirasi seniman dan penulis dari berbagai belahan dunia. Dalam seni rupa, layang-layang kerap diabadikan sebagai subjek lukisan atau patung. 

Dalam dunia sastra, ini sering kali menjadi metafora kebebasan, mimpi, dan petualangan. Melalui kata-kata dan gambar, seniman dan penulis membawa kita ke  dunia layang-layang yang penuh warna.

Pentingnya melestarikan dan mengembangkan tradisi terbang layang
Di era globalisasi, tradisi dan budaya kerap terancam oleh arus modernisasi. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan melestarikan tradisi terbang layang. 

Konservasi bukan hanya tentang melestarikan karya seni yang bernilai tetapi juga tentang mewariskan nilai-nilai, keterampilan dan pengetahuan yang melekat pada karya seni tersebut kepada generasi mendatang.

Dalam perjalanan menemukan seni terbang ini, saya menemukan keindahan budaya dan tradisi manusia. Layang-layang adalah bukti nyata kreativitas manusia yang tak terbatas dan hubungan kita dengan akar sejarah kita yang dalam. 

Saat kita melihat layang-layang terbang tinggi di langit, kita melihat lebih dari sekedar mainan. Kita melihat warisan, iman dan keindahan bersatu dalam satu gerakan. 

Mari kita lestarikan kesenian ini, lindungi sejarahnya dan sampaikan pesan perdamaian dan keindahan yang disampaikannya kepada generasi mendatang. 

Karena di balik setiap cabang seni menerbangkan layang-layang ke angkasa, tersimpan khazanah sejarah, budaya, dan tradisi yang patut kita jaga dengan bangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun